Rudi Ingin Batam Dikenal sebagai Kota Pendidikan Selain Pusat Industri

Sabtu, 27 April 2019 – 03:10 WIB
Gempita Hardiknas. Foto: Tanjungpinangpos/jpg

jpnn.com, BATAM - Wali Kota Batam Muhammad Rudi membuka kegiatan Gempita Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2019 di gelar di Dataran Engku Putri, Batam Center, Batam, Kepri, Kamis (25/4).

Kegiatan tahunan yang digelar serentak di 13 provinsi di Indonesia, mulai Kepri hingga Papua tersebut juga disaksikan perwakilan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)

BACA JUGA: Kemendikbud Buka Lowongan Guru untuk Sekolah di Luar Negeri

Dalam kesempatan tersebut, Rudi meminta kepada Staf Ahli Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pembangunan Karakter Arie Budhiman agar pusat turut membantu mengembangan sarana dan prasarana pendidikan di Kota Batam.

"Saya ingin satu waktu Batam dikenal sebagai kota pendidikan. Agar ini terwujud, ayo kita bekerja dengan melengkapi sarana dan prasarananya. Ini sudah disampaikan kepada Staf Ahli Menteri Pendidikan dan Kebudayaan agar ini disampaikan ke Pak Menteri (Mendikbud Muhadjir Effendy, red)," ujar Rudi usai pembukaan Hardiknas.

BACA JUGA: Mayoritas Guru di Indonesia Lebih Fokus Ajarkan Siswa Menghafal

Lebih lanjut Rudi mengatakan, jika sarana dan prasana pendidikan memadai di Kota Batam, maka tak menutup kemungkinan kota industri ini juga dikenal sebagai kota pendidikan. Selain itu, pendidikan di kota ini juga akan lebih baik.

"Untuk sarana dibangun tempat pendidikan. Untuk guru pusat lah yang memutuskan apakah pegawai honorer yang ada sekarang bisa kami angkat menjadi pegawai (negeri) atau pusat merekrut pegawai baru sesuai klasifikasi yang dibutuhkan," tuturnya.

BACA JUGA: Kemendikbud: Pendekatan Zonasi Bukan Lewat Sanksi

Tak sampai di situ, menurutnya, Pemerintah Kota (Pemko) Batam juga memberikan beasiswa kepada siswa lulusan SMA yang berhasil lulus melalui jalur undangan di 5 perguruan tinggi, UI, ITB, IPB, UNPAD, dan UGM. Setiap tahun ada sekitar 50-60 orang yang melanjutkan pendidikan di lima perguruan tinggi tersebut dengan dibiayai Pemko Batam.

"Kami butuh kader ASN (aparatur sipil negara) yang memiliki kemampuan lebih dari yang sudah ada saat ini. Mereka yang sudah selesai kuliah akan mengabdi di Pemko Batam, tapi bukan sebagai pegawai melainkan tenaga honorer," jelasnya mantan anggota Polri ini.

Sedangkan Arie Budhiman mengatakan kegiatan ini serentak dilakukan di 13 provinsi di Indonesia. Dalam kesempatan itu, Arie mengapresiasi Wali Kota Batam yang berkeinginan pendidikan di Kota Batam dikenal. Ia pun berjanji akan menyampaikan persoalan pendidikan yang ada di Batam kepada Mendikbud.

Ketua Panitia Gempita Hardiknas 2019 Irwan Syafii menjelaskan kegiatan ini merupakan yang kedua kalinya di gelar UPT Kemendikbud Provinsi Kepri. Di tahun 2019 kegiatan ini digelar di dua lokasi, di Dataran Engku Putri, Batam dan di Lapangan BPMP Kepri di Kota Tanjungpinang.

"Terimakasih kepada Pak Wali Kota beserta jajaran yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini. Tahun 2018 kegiatan serupa kita pusatkan di Kota Tanjungpinang," ungkapnya.

Sementara itu, Gempita Hardiknas 2019 ini akan digelar selama lima hari. Dan akan menampilkan beragam kegiatan, seperti lomba kolase, media pembelajaran, talkshow pendidikan, pentas seni, melukis kesejarahan, diskusi nilai budaya hingga pemutaran film. (jpg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemendikbud Dorong Pemda Tingkatkan Pendidikan Karakter Lewat Seni Budaya


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler