Angkot Berkaca Gelap Kena Razia

Yang Bandel, Dikandangkan

Selasa, 20 September 2011 – 06:16 WIB

PETUGAS Dinas Perhubungan DKI Jakarta merazia puluhan angkutan umum kota (angkot) yang menggunakan kaca film hitam.  Jika ketahuan melebihi ambang batas, sopir diberikan surat peringatan dan filem dikelentek dari kacaKe depan jika masih ada yang melanggar, angkot langsung dikandangkan.  

”Untuk saat ini kami hanya memberikan surat peringatan

BACA JUGA: Pembangunan Proyek Tol Marunda-Cibitung Terhenti

Sopir tidak langsung kami tilang,” ungkapWakil Kepala Dishub DKI Jakarta, Riza Hashim di Terminal Kalideres, Senin (19/9)


Mayoritas yang terjaring adalah angkot jurusan Kotabumi-Kalideres dan Serpong-Kalideres.Jika setelah tujuh hari masih ditemukan angkot yang menggunakan kaca film gelap, petugas akan langsung menilang

BACA JUGA: Jamu Tanpa Izin BPOM Kian Marak

Kalau masih membandel lagi, petugas langsung menyita angkot


Angkot yang terkena razia yaitu yang berkaca filem dengan tingkat kebeningan kurang dari 70 persen

BACA JUGA: Rok Mini Betebaran di Bundaran HI

Razia tersebut menggunakan dasar Menteri Perhubungan melaui SK Menteri Perhubungan KM.439/U/Phb-76Menurut Riza, razia tersebut guna meminimkan tindakan kriminal di dalam angkot

Dengan kendaraan kacanya transparan, kata Riza, pelaku kejahatan akan berpikir dua kali untuk melakukan aksinya”Kami berharap kegiatan ini akan memberi rasa aman bagi penumpang,” ungkapnya

Selama razia berlangsung petugas berjaga-jaga di depan pintu masuk terminalSetiap angkot yang ketahuan menggunakan kaca film dihentikan oleh petugasLalu dengan cekatan petugas mengukur kadar tembus pandang dengan alat khusus

Jika melanggar, petugas melepas film yang terpasangTerkadang, sopir juga membantu petugas melepaskan film yang menempel di kaca mobilnyaRazia tersebut digelar setelah beberapa kejadian tindak kriminal di dalam angkot dalam waktu dekat iniSemisal di Jakarat Selatan, seorang kayawati diperkosa dan dirampok oleh kru sopir tembak angkot D-02 jurusan Ciputat-Pondok Labu

Kasus terungkap setelah korban nekat mencari sendiri pelakunya dan meminta bantuan polantas untuk menangkapSedangkan di Jakarta Barat, kasusnya lebih parah lagiSeorang mahasiswi Universitas Bina Nusantara (Binus), Livia Lavita, 21, dirampok, diperkosa, dan dibunuh sepulang kuliah saat naik angkot M24 Jurusan Slipi-Kebon Jeruk

Kejadian tersebut berlangsung saat bulan RamadanPetugas Berhasil meringkus keenam pelaku setelah lebaranKapolrestro Jakarta Barat, Kombes Setija Junianta, dalam beberapa kesempatan mengimbau kepada para pengguna jasa angkot, terutama perempuan untuk lebih berhati-hati saat naik angkot

”Naik angkot itu lebih baik bersama teman atau saudaraSehingga lebih memberikan rasa aman,” ujarnya.  Selain itu jangan naik angkot yang sepi penumpangJika dirasa angkotnya mencurigakan lebih baik langsung turun saja”Yang jelas masyarakat harus berhati-hati saat naik angkot," katanya.

Begitu pula bagi pengusaha angkot, sebaiknya jangan memberikan angkotnya untuk dipakai oleh sopir tembakApalagi sopir tembak yang tidak dikenal dan tidak diketahui kelakuannyaLebih baik menggunakan sopir resmi untuk mengoperasikan angkot”Sebab angkutan umum bisa jadi disalahgunakan sebagai sarana kejahatan,” pungkasnya(dni)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Parkir Liar di Hayam Wuruk Terus Ditertibkan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler