jpnn.com - TASIK - Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Jawa Barat H Dede T Widarsih mengatakan jatah premium dan solar untuk angkutan umum tetap normal. Hal itu buah kesepakatan pertemuan Organda dengan Pertamina dan Hiswana Migas, Senin (18/8).
“Karena ini menyangkut hajat kepentingan orang banyak. Angkutan umum ini kan digunakan oleh masyarakat yang tidak memiliki kendaraan pribadi,” kata Dede di ruangannya di DPRD Kabupaten Tasikmalaya Selasa siang (26/8).
BACA JUGA: Pengecer Gulung Tikar, Pengusaha SPBU Puyeng
Kebutuhan premium dan solar di Tasikmalaya, kata Dede, lebih dari 1 juta liter setiap harinya. Itu untuk memenuhi 5.871 kendaraan umum, angkot, bus dan lainnya. Menilik hal tersebut, kata Dede, daripada stok BBM dibatasi, lebih baik harganya dinaikkan.
“Lebih baik seperti itu. Harga naik kalau barang ada kan tidak jadi soal. Dari pada BBM-nya dibatasi seperti sekarang ini,” kata Dede.
BACA JUGA: Mahasiswa Sandera Mobil Tanki BBM
Hingga kemarin, Dede mengaku belum menerima laporan dari anggotanya terkait kesulitan BBM di lapangan. Artinya koordinasi yang dilakukan Organda, direspon baik Pertamina dan Hiswana Migas.
“Ke depannya, kita juga akan membuat tanda pengenal (semacam stiker atau sejenisnya, red) yang menunjukkan ini anggota Organda agar mereka tidak dipersulit untuk mendapatkan BBM,” ujar Dede.
BACA JUGA: Antrean Mulai Menyusut
Selain itu, kata Dede, ia pun sudah meminta kepada seluruh DPC Organda se-Jawa Barat menginventarisir jumlah kendaraan, baik kendaraan barang maupun orang yang memakai solar atau premium. Data itu nantinya disetorkan ke Pertamina dan Hisawan Migas. (mam)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bonaran Tersangka, Curigai Ada Unsur Politis
Redaktur : Tim Redaksi