Angola Gagal Menang, Togo Pulang

Penuh Drama di Pembukaan Piala Afrika

Senin, 11 Januari 2010 – 10:00 WIB
DRAMA - Suasana keras dan dramatisnya pertandingan pembukaan Piala Afrika 2010, antara tuan rumah Angola melawan Mali. Foto: Reuters.
LUANDA - Piala Afrika baru saja resmi dibuka Minggu (10/1) waktu setempatSebagaimana diberitakan Reuters, Senin (11/1) pagi WIB, drama lanjutan pun mewarnai partai pembukaan itu, yang berlangsung di stadion baru Luanda yang diberi nama 11 November

BACA JUGA: Ferrari Segera Kenalkan Alonso

Hasilnya adalah sebuah pertandingan seri antara tuan rumah Angola dan Mali, dengan rekor skor 4-4.

Yang menarik adalah, Angola sebenarnya sudah di ambang kemenangan saat itu, dengan hasil mencolok 4-0
Skor itu bahkan bertahan hingga pertandingan tersisa 11 menit saja

BACA JUGA: Bakal Hadapi Joshua Clottey

Namun Mali ternyata masih bisa melawan, serta tak tanggung-tanggung mampu mengejar empat gol yang dibutuhkan di momen-momen akhir tersebut.

Tiga di antara gol-gol balasan Mali dicetak oleh bintang-bintang mereka yang mengikuti besar di (kompetisi) Eropa
Dua di antaranya lewat pemain FC Barcelona, Seydou Keita, serta sebuah tandukan luar biasa dari mantan Pemain Terbaik Afrika, Frederic Kanoute

BACA JUGA: Clijsters Menangi Rivalitas Klasik

Sementara, skor 4-4 sendiri disebut sebagai pemecahan rekor skor terbesar dalam satu pertandingan di Piala Afrika setelah 47 tahun.

"Dalam sepakbola modern, anda harus punya keyakinan dan anda harus kuat secara mental," ungkap kapten tim Mali, Mahamadou Diarra, kepada wartawan seusai pertandingan"Dunia kami serasa sudah terbolak-balik di babak keduaNamun dengan pengalaman kami sendiri, kami bisa tenang dan kembali ke permainan," tambahnya.

Sementara itu, drama lain masih mengikuti nasib timnas Togo, yang bus rombongannya Jumat lalu (waktu setempat) diserang oleh kelompok bersenjata di CabindaMereka akhirnya memutuskan untuk pulang, setelah pejabat pemerintah mengumumkan penarikan diri negara tersebut dari turnamen ini.

Di Cabinda sendri, tiga hari berkabung sudah diumumkan secara resmi sejak serangan yang menewaskan dua anggota tim Togo tersebutJenazah keduanya, yakni asisten pelatih Amelete Abalo dan petugas pers Stanislas Ocloo, ikut bersama para pemain dan anggota tim lain dalam pesawat jet yang dikirim khusus dari Togo untuk menjemput rombongan itu.

Pejabat berwenang dan anggota tim Togo tak mau memberi keterangan seharian menjelang kepulangan tim tersebutBeberapa pemain sempat membuka mulut kepada wartawan, sambil menyatakan bahwa mereka sebenarnya ingin tetap berada di sanaHanya saja, pemerintah Togo memang telah mengumumkan pengunduran diri mereka dari turnamen bergengsi Afrika itu.

Sebagaimana marak diberitakan, rombongan Togo diserang oleh kaum separatis Cabinda, saat memasuki wilayah yang terpisah dari Angola itu, Jumat (8/1) laluSelain cedera dan korban meninggal, peristiwa yang sekaligus mencoreng muka tuan rumah itu - kendati turnamen tetap saja dibuka dengan karnaval meriah - juga membawa trauma khususnya bagi rombongan pesepakbola Togo, yang bersama Ghana, Burkina Faso dan Pantai Gading di Grup B, mustinya memulai pertandingannya Senin (11/1) ini(ito/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sulit Dapat Visa Angola


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler