jpnn.com - TEXAS - Seorang pria Texas yang mengaku bersalah lantaran menganiaya seorang pria, yang juga mantannya kekasih hanya diberi dua pilihan hukuman oleh majelis hakim, yakni menikahi pacarnya atau masuk penjara atas kasus penganiayaan.
Seperti dilansir CNN, Minggu (9/8), Hakim Randall Rogers dari pengadilan negeri Smith, Texas, menghukum Josten Bundy, 21, setelah menyerang mantan kekasih Elizabeth Jaynes, 19, yang sekarang jadi istrinya, hingga babak belur pada bulan Februari.
BACA JUGA: Sadis, Pria Ini Kritis Dibantai Orang Tak Dikenal
Bundy sudah mengakui perbuatannya itu dalam persidangan yang digelar pada 2 Juli lalu. Hakim Rogers memberikan keringanan hukuman apabila Bundy bersedia menikahi sang kekasih dalam jangka waktu 30 hari.
Bundy juga harus menulis sebuah ayat Alkitab 25 kali sehari ("Jika seorang pria menggali lobang, ia akan jatuh ke dalamnya." - Amsal 26:27) dan menghadiri konseling. Tapi jika Bundy menolak maka ia akan dihukum dua tahun masa percobaan atau mendekam 15 hari di penjara.
BACA JUGA: Dihukum 500 Tahun, Mantan Kepala Intelijen Chili Meninggal di Usia 86 Tahun
Tentu saja ayah sang gadis tak terima dengan keputusan sepihak hakim karena dianggap telah memaksakan sebuah pernikahan dan berpikir apakah keputusan hakim telah tepat.
"Dia (hakim) tak bisa memutuskan untuk menikahkan seseorang di pengadilan," ujar Kenneth Jaynes, ayah dari Elizabeth.
BACA JUGA: Brakkk... Mobil Terseret Kereta Api Hingga Ratusan Meter, Tiga Pengendara Tewas
"Kami pikir dia akan menjalani masa percobaan tetapi kami terkejut tentang kondisi lain, terutama pernikahan," kata Kenneth Jaynes seperti dilaporkan di laman CNN, Jumat.
"Saya benar-benar marah. Hakim Rogers melangkahi keluarga saya dan mencoba untuk memberitahu mereka apa yang harus dilakukan tanpa memperhatikan saya. Ini bukan keputusannya," ujar Kenneth Jaynes.
"Saya mengatakan kepada mereka tidak harus melakukan ini, tetapi mereka takut. Mereka masih muda dan mereka tidak tahu bahwa mereka punya pilihan lain," katanya.
Elizabeth membenarkan ayahnya sangat marah tentang apa yang terjadi di pengadilan. Dia mengatakan mereka tidak harus melalui semua itu. Namun kata Elizabeth, mereka sudah membuat keputusan untuk menikah.
Pasangan muda yang terpaksa harus menikah itu mengaku tidak memiliki persiapan apa-apa untuk menikah. Bahkan mereka tidak merasakan pesta pernikahan itu seperti yang mereka inginkan. Sebab, Elizabeth sendiri tidak mengenakan gaun pengantin.
"Tapi, kami senang dengan keputusan ini. Saat hakim bertanya tentang pernikahan itu, kami berdua langsung menjawab 'ya'." ujar Elizabeth Jaynes.(ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penyanderaan Berdarah di Mali Berakhir, Sandera Berhasil Dibebaskan
Redaktur : Tim Redaksi