jpnn.com, JAKARTA - Keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menarik rem darurat, dengan menerapkan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB Jakarta mulai Senin (14/9) nanti mengundang sorotan tajam sejumlah pihak.
Ketua Badan Anggaran DPR RI Said Abdullah menyebutkan, pengumuman PSBB total oleh Anies Baswedan membuat saham Indonesia rontok.
BACA JUGA: Kebijakan Anies Baswedan Membuat Inul Daratista Sedih Banget
"Kejadian kemarin sangat disesalkan atas pernyataan yang begitu bombastis dan dramatis oleh Gubernur DKI Bapak Anies Baswedan, sehingga menimbulkan hal yang tidak perlu,” katanya dalam Raker Banggar DPR RI di Jakarta, Jumat (11/9).
Said memperkirakan saham yang rontok mencapai Rp 300 triliun sehingga berpotensi mengganggu kegiatan korporasi dan menghambat kelangsungan usaha sektor ritel.
BACA JUGA: Rizal Ramli Menasihati Airlangga Gara-gara Menghantam Anies Baswedan
“Kalau korporasi hancur maka ritel hancur,” tegasnya.
Said menuturkan hal ini merupakan tantangan berat bagi pihak Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk dapat kembali menstabilkan pasar keuangan maupun mengembalikan kepercayaan diri para pelaku pasar.
BACA JUGA: Anies Dihantam Airlangga, Rizal Ramli: Jokowi Itu Presiden Apa Bukan?
“Inilah tantangan berat OJK dan BI,” ujarnya.
Tak hanya itu, ia juga meminta agar pihak BI dengan para pemangku kepentingan dapat terus berkoordinasi dengan baik dalam menjaga sektor keuangan yang masih tertekan akibat dampak pandemi COVID-19.
“Kami harap Gubernur BI menjaga stabilitas di sektor keuangan. Kami khawatir upaya yang dilakukan Gubernur BI sisa-sia bagi semua kalau tidak ada koordinasi yang baik di semua lini,” jelasnya.
Sebelumnya pada Kamis (10/9), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto turut menilai keputusan Anies memberlakukan kembali PSBB total membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di perdagangan di bursa efek Indonesia (BEI) turun tajam.
IHSG di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pagi (10/9) anjlok ke bawah level psikologis 5.000 yaitu pukul 9.25 WIB melemah 191,87 poin atau 3,73 persen ke posisi 4.957,5.
“Berdasarkan index sampai hari ini index angka ketidakpastian akibat pengumuman Gubernur DKI sehingga pagi tadi indeks sudah di bawah 5.000,” katanya.
Anies sendiri melalui Instagram pada akun aniesbaswedan menjelaskan, keputusan PSBB Jakarta diambil berdasarkan indikator utama tingkat kematian (Case Fatality Rate) dan tingkat keterisian rumah sakit (Bed Occupancy Ratio) baik untuk tempat tidur isolasi, maupun ICU yang makin tinggi dan menunjukkan bahwa Jakarta berada dalam kondisi darurat.
"Kami terpaksa tarik rem darurat, dan kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar seperti masa awal dahulu, bukan lagi PSBB Transisi," tutur Anies.
"Kami akan menerapkan kembali arahan presiden di awal wabah dahulu, yaitu bekerja dari rumah, belajar dari rumah, beribadah dari rumah," pungkasnya. (antara/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Adek