Anies Baswedan: KAMMI Unsur Penting Perjuangan 1997-1998

Sabtu, 28 Agustus 2021 – 18:21 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri Kongres Nasional II KA KAMMI di Jakarta, Sabtu (28/8). Foto: dokumentasi Panita Kongres Nasional II KA KAMMI

jpnn.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui peran penting Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KA KAMMI) pada gerakan reformasi 1997-1998 silam.

“KAMMI merupakan salah satu unsur terpenting dalam perjuangan 97 dan 98, saat ini KAMMI menikmati buahnya dan menengok ke arah masa depan,” ujar Anies Baswedan di acara Kongres Nasional II KA KAMMI di Jakarta, Sabtu (28/8).

BACA JUGA: Novel Ingin Berpasangan dengan Anies, Pengamat Prediksi Begini

Kongres Nasional II KA KAMMI juga menghadirkan sejumlah narasumber yakni Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, Presiden KA KAMMI Fahri Hamzah, Ketua KAHMI Viva Yoga Mauladi, Ketua Alumni GMNI Ahmad Basarah, Ketua Alumni PMII Akhmad Muqowam dan Ketua Alumni PMKRI Hermawi Taslim.

Anies mengatakan, Keluarga Alumni Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KA KAMMI) peduli terhadap masa depan bangsa dan negara.

BACA JUGA: Ketum KAMMI Menarik Diri dari Pernyataan Sikap Cipayung Plus, ada Apa?

Salah satu buktinya yakni menggelar Kongres Nasional II KA KAMMI dengan tema Bersatu Bangkit Untuk Indonesia Maju.

Dengan tema tersebut, diharapkan kongres bisa mencari solusi untuk memajukan bangsa dan negara Indonesia di masa disruptif saat ini.

BACA JUGA: Peserta Tes PPPK 2021 Berserdik Nilai Awal 100, Guru Honorer Cemburu

Mantan ketua Senat Mahasiswa UGM dua periode itu mengatakan KA KAMMI aktif mengawal pertumbuhan Indonesia sebagai bangsa dan negara dari era reformasi hingga sekarang.

Anies menyampaikan tiga hal penting yang perlu diperhatikan oleh KA KAMMI untuk memajukan bangsa dan negara Indonesia. Tiga hal tersebut adalah perkembangan zaman mewujudkan rute baru untuk menjadi pemimpin masyarakat, wilayah urban yang tidak boleh dilupakan, dan pentingnya kompetensi meritokrasi.

Anies menjelaskan kepemimpinan masyarakat saat ini bisa berasal dari individu yang memiliki pemahaman dan pengalaman di bidang bisnis serta ekonomi.

Karenanya, para aktivis atau penggerak masyarakat perlu memiliki kemampuan untuk mengembangkan perekonomian masyarakat.

“Akan sangat luar biasa jika mantan aktivis memegang raksasa-raksasa perekonomian kita. Kita lihat saat ini bagaimana kondisi ekonomi dapat mempengaruhi proses politik kita,” tuturnya.

Mantan mendikbud itu menjelaskan wilayah urban tidak bisa dilupakan dalam upaya-upaya memajukan dan membangun negara serta bangsa Indonesia. Mengambil contoh, sebelum diadakan pertemuan negara G-20, pertemuan U-20 diadakan terlebih dahulu.

U-20 merupakan singkatan dari Urban-20 yang anggotanya adalah kota-kota di negara-negara G-20. Hasil pembahasan yang dilakukan oleh G-20 akan dieksekusi oleh U-20.

Karena itu, kepemimpinan di level perkotaan sangat penting untuk diperhatikan di masa mendatang.

Dia juga menekankan pentingnya memiliki pemimpin yang benar-benar berkompeten berdasarkan prestasi yang dimiliki, bukan karena kekayaan ataupun senioritas.

“Jadi bagi KA KAMMI perlu sekali untuk secara serius mengirimkan pesan kepada adik-adik dan para aktivis jangan sampai seorang aktivis, seorang tokoh mahasiswa, tidak memiliki kompetensi yang membuat dia secara spesifik memiliki kinerja yang bisa dipertanggungjawabkan,” tutur Anies Baswedan (esy/jpnn)


Redaktur : Soetomo
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler