jpnn.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim uang tanda jadi menggelar Formula E tidak hangus, meskipun Pemprov DKI menunda penyelenggaraan balap mobil tersebut.
Menurut Anies, pembatalan Formula E terjadi keadaan darurat, yakni penyebaran virus corona.
BACA JUGA: Tunda Formula E, Anies Menolak Korbankan Keselamatan Warga Jakarta demi Ekonomi
"Tidak ada yang hangus. Jadi, kalau dari sisi biaya, tidak ada yang hangus karena memang ini adalah force majeure," kata Anies ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (11/3).
Sebagai informasi, Pemprov DKI Jakarta menggelontorkan dana tidak sedikit agar Formula E bisa dilaksanakan di ibu kota. Tercatat, Pemprov DKI menyetor 20,79 juta poundsterling atau setara Rp360 miliar sebagai uang tanda jadi menggelar Formula E.
BACA JUGA: Anies Baswedan Tunda Formula E, Begini Reaksi Ruhut Sitompul
Mantan Mendikbud itu mengatakan, Pemprov DKI belum melakukan kajian untuk tetap melaksanakan Formula E pada tahun 2020 atau pada saat penyebaran virus corona telah ditangani dengan baik.
Pemprov DKI, kata Anies, fokus memperhatikan keselamatan warga ketimbang memaksakan untuk menggelar Formula E.
BACA JUGA: Anies Baswedan Akhirnya Tunda Penyelenggaraan Formula E
"Hari ini fokus kami bukan soal Formula E. Fokus kami keselamatan warga Jakarta dari ancaman virus (corona) ini," tutur dia.
Sebelumnya, Pemprov DKI resmi menunda penyelenggaraan Formula E demi mencegah penularan virus corona di ibu kota, Rabu ini.
Pemprov DKI telah bersurat kepada Organizing Committee Jakarta E- Prix mengenai penundaan ajang balap mobil yang mengundang banyak kontroversi tersebut. (mg10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan