jpnn.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan optimistis kondisi perekonomian di Ibu Kota dapat pulih dengan cepat di 2021.
Bahkan menurut Anies, ada kemungkinan bisa pulih paling cepat, meski pada 2020 mengalami kontraksi yang cukup serius akibat pandemi COVID-19.
BACA JUGA: Apa Kabar, Pak Anies Baswedan?
"Kita (Provinsi DKI Jakarta, red) mengalami kontraksi yang serius di 2020, tapi mungkin kita termasuk yang paling cepat untuk kembali di dalam perputaran perekonomian karena kesiapan dari kita semua," kata Anies Baswedan dalam pembukaan Forum Musrenbang perubahan RPJMD 2017-2022 yang disiarkan melalui akun YouTube resmi Pemprov DKI Jakarta, Selasa.
Kesiapan yang dimaksud Anies seperti tersedianya lapangan kerja di berbagai sektor yang mungkin bergeliat kembali saat kurva COVID-19 melandai.
BACA JUGA: Anies Baswedan Keluarkan Seruan Penting Buat Warga DKI
Anies Baswedan mengakui pada 2020, perekonomian DKI Jakarta mengalami resesi akibat adanya kontraksi pada dua triwulan terakhir berturut-turut.
Anies membeberkan salah satu faktor terjadinya kontraksi pada perekonomian DKI Jakarta tidak terlepas dari adanya pandemi COVID-19 yang menyebabkan adanya pembatasan sehingga membatasi kegiatan ekonomi di Kota Metropolitan ini.
BACA JUGA: Munarman Dilaporkan, Aziz Yanuar: Enggak Ada Kamusnya FPI Gentar
"Jadi (kontraksi ekonomi) bukan karena salah perhitungan dalam kegiatan investasi pelaku-pelaku ekonomi di Jakarta, tapi karena supply dan demand mengalami penurunan yang amat serius akibat kita (Pemprov DKI Jakarta) harus melakukan pencegahan terhadap penularan virus lewat pengurangan aktivitas (ekonomi)," ujar Anies.
Oleh karena itu, Anies optimistis pada 2021 perekonomian Jakarta dapat pulih lebih cepat dibandingkan provinsi lainnya.
Selanjutnya, berdasarkan paparan Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan DKI Jakarta, pada 2021 pertumbuhan perekonomian DKI diproyeksikan dapat kembali bertumbuh sekitar 5 hingga 5,4 persen.
"Jadi kalau tahun ini, kita (Provinsi DKI Jakarta, red) minus dua sampai minus satu koma enam persen. Bank Indonesia memprediksikan tahun depan kita bisa 5-5,4 persen. Dan diharapkan di tahun 2022 itu membaik di kisaran 5,8-6,2 persen," kata Anies Baswedan. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo