jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Maksimus Ramses Lalongkoe menilai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bukan sosok pemimpin yang reaktif terhadap serangan politik yang diarahkan kepadanya.
Karena itu, meski Menteri Sosial Tri Rismaharini datang dengan sejumlah gebrakan, di antaranya blusukan menyapa para tunawisma di wilayah Jakarta, Ramses memprediksi Anies tidak khawatir.
BACA JUGA: Risma Diprediksi Memanfaatkan Jeda 2 Tahun Anies Baswedan Menganggur
"Saya kira Anies bukan tipe pemimpin yang reaktif terhadap segala macam serangan ke dia, saya yakin juga dia tidak begitu khawatir dengan gaya Risma saat ini," ujar Ramses kepada jpnn.com, Selasa (19/1).
Meski demikian, Direktur Eksekutif Lembaga Analisis Politik Indonesia (LAPI) ini meyakini, mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu memiliki sedikit rasa waswas.
BACA JUGA: Sembuh dari Covid-19, Anies Baswedan Donorkan Plasma Darah
Pasalnya, Anies baru satu periode menjabat di DKI Jakarta.
Peluangnya kembali maju pada pilkada berikutnya sangat terbuka lebar.
BACA JUGA: Kang Ujang: Persaingan Risma dan Anies Baswedan Bakal Makin Keras
Sementara Risma, berpotensi diusung sebagai kandidat DKI-1 pada Pemilihan Gubernur DKI mendatang, jika elektabilitasnya terus meningkat.
"Jadi, sebagai pesaing tentu rasa waswas pasti ada. Hanya Anies ini kan tokoh dengan mainan politik yang mengedapankan strategi tanpa menunjukan dirinya secara vulgar," katanya.
Dosen di Universitas Mercu Buana ini lebih lanjut mengatakan, rasa waswas kemungkinan muncul karena gebrakan Risma diprediksi dapat menurunkan elektoral Anies.
Apalagi, Risma cenderung dinilai sukses memimpin Surabaya.
"Risma saya kira salah satu mantan kepala daerah yang dianggap sukses memimpin Kota Surabaya dengan dukungan mayoritas rakyatnya, sehingga menjadi ancaman terhadap eletoral Anies bila Risma maju ke pemilihan DKI-1 nantinya," pungkas Ramses. (gir/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Ken Girsang