Risma Diprediksi Memanfaatkan Jeda 2 Tahun Anies Baswedan Menganggur

Senin, 18 Januari 2021 – 15:58 WIB
Gebrakan Menteri Sosial Tri Rismaharini menjadi ancaman bagi Anies Baswedan. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ujang Komarudin menilai, para pendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mulai khawatir dengan gebrakan-gebrakan yang dilakukan oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini.

Risma diketahui belakangan ini banyak melakukan blusukan, termasuk menyapa tunawisma yang ada di DKI Jakarta.

BACA JUGA: Gebrakan Risma di Jakarta Sepertinya Membuat Anies Merasa Tersinggung

"Ketika masih menjadi wali kota Surabaya, Risma belum menjadi ancaman. Namun ketika dia menjadi menteri, sepertinya akan menjadi ancaman bagi Anies," ujar Ujang Komarudin kepada JPNN.com, Senin (18/1).

Menurut dosen di Universitas Al Azhar Indonesia ini, gebrakan Risma di DKI Jakarta secara tidak langsung bakal mengganggu elektabilitas Anies.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Kesaksian Penyelam Sriwijaya Air, Bu Risma Berani Bersumpah, Calon Tunggal Kapolri

"Terbukti, ketika Risma blusukan di DKI langsung direspons negatif oleh para pendukung Anies. Artinya, memang mereka merasa ada ancaman dari segi popularitas dan elektabilitas," ucapnya.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini lebih lanjut menilai, Anies Baswedan tentu tidak ingin basis dukungannya menyusut.

BACA JUGA: Pemerintah Tolak Revisi UU ASN, Tuntaskan Honorer dengan Skema PPPK

Pasalnya, mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu baru satu periode menjabat gubernur DKI Jakarta.

Selain itu, namanya belakangan juga kerap disebut-sebut berpotensi maju sebagai capres di Pilpres 2024.

Karena itu, menjaga elektabilitas tetap tinggi, menjadi sebuah kewajiban.

Terlebih jika pada 2022 diputuskan tidak ada pilkada dan digabung secara serentak bersamaan dengan Pileg dan Pilpres pada November 2024.

"Jika Pilkada 2024, maka Risma berpeluang jadi gubernur. Nah, masa jabatan Anies yang terpilih di 2017 kan habisnya di 2022. Artinya, ada jeda dua tahun ke 2024 Anies menganggur," ucapnya.

Ujang menegaskan, jeda dua tahun tanpa jabatan merupakan waktu yang cukup panjang.

Kondisi tersebut tentu sangat tidak baik bagi elektabilitas Anies nantinya.

"Dari 2022 ke 2024 Anies menganggur, tak punya posisi karena tak lagi jadi gubernur DKI. Nah inilah yang kemungkinan akan dimanfaatkan oleh Risma. Untuk saat ini mungkin belum akan menggerus elektabiltas Anies, karena gebrakan Risma langsung di-counter oleh pendukung Anies, tetapi sangat mengganggu Anies," pungkas Ujang.(gir/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler