JAKARTA ---Tokoh senior Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Harry Tjan Silalahi ''menantang'' Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan untuk membentuk partai politik baru.
Pancingan itu muncul secara spontan saat sesi terakhir seminar Selamat Tinggal Politik Transaksional, Selamat Datang Politik Bermartabat di Hotel Four Season, Jalan H.R.Rasuna Said, Jakarta Selatan, kemarin (6/12).
''Bikinlah partai politik baru,'' kata Harry yang tengah dipanel dengan Anies BaswedanHarry menyampaikan di tengah politik yang sangat transaksional, harus ada yang berani berbuat dan mengambil langkah konkrit.
''Salah satu membunyikan bedug, meneriakkan azan, lalu orang berkumpul, terus imamnya datang
BACA JUGA: Elite PAN Dorong Pencapresan Hatta
You (Anies) sanggup nggak jadi imam,'' ujar Harry, dengan ekspresi serius.Sebelumnya Anies memaparkan banyak anak muda yang belum terbius dengan kondisi
Harry mengapresiasi itu
BACA JUGA: Siapkan 100 Saksi Sengketa Pemilukada Gorontalo
Tapi, dia meyakinkan kalau perubahan tidak bisa hanya mengandalkan kekuatan dunia mayaBACA JUGA: Pramono: Rakyat tak Butuh Pansus Haji
Tapi, tidak bisa hanya melalui internetItu pesantren sudah lama punya internet, eh internit maksudnya,'' canda Harry.Menurut Harry, parta-partai politik yang eksis sekarang tidak memiliki ideologiSemuanya hanya berorientasi uang dan kekuasaanHarry menyarankan agar parpol baru itu menjadikan pasal kelima Pancasila, yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia sebagai ideologi''Rakyat jelata membutuhkan keadilaan sosial,'' tandasnya.
Anies Baswedan yang disentil, terlihat tersenyum simpulSesekali keningnya tampak sedikit berkerutDia mengatakan partai politik baru sebaiknya tidak semata dilihat sebagai baru secara legal.
''Boleh bukan parpol yang baru dirikan, tapi ada kebaruan luar biasa di dalamnya,'' kata AniesMenurut Anies, parpol kecil lebih memungkinkan untuk 'dipengaruhi' daripada partai besar''Kalau parpol yang mungil-mungil itu di-gropyok (disergap ramai-ramai, Red) sama orang baru, bukan tidak mungkin menjadi kekuatan baru,'' tuturnya.
Anies mengakui kalau politik sekarang terperangkap kepada pertarungan kepentingan elit, bukannya ideDia berkeyakinan itu bisa diubah''Diperlukan suatu keberanian untuk mengumpulkan yang sehat-sehat,'' kata Anies.
Dia menegaskan ketika ada momentum yang tepat, bukan tidak mungkin kekuatan jejaring sosial akan terpolarisasi''Dunia virtual memang bukan menggerakkanTapi, net-nya (jaringannya)Action harus di dunia nyata,'' tegasnya.
Dikonfirmasi usai diskusi, Anies memastikan dirinya belum tertarik untuk bergabung ke salah satu parpol pada pemilu 2014''Saya mau mengurusi sekolah dulu,'' kata Anies, lantas tersenyum(pri)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Ditantang Bawa Kasus Century ke MK
Redaktur : Tim Redaksi