jpnn.com - JAKARTA--Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan memberikan apresiasi kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dam Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB).
Pasalnya, instansi yang dipimpin Yuddy Chrisnandi itu telah menjadikan 798 guru garis depan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).
BACA JUGA: Hamil Tua, Guru Ini Bersedia Mengabdi di Papua
“Negara hadir untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Kami berterima kasih pada KemenPAN-RB sehingga mereka bisa diangkat menjadi PNS. Ini adalah langkah konkret mewujudkan Nawa Cita,” kata Anies dalam siaran persnya yang diterima JPNN.
Menteri Anies meminta ratusan guru yang ikut dalam program tersebut benar-benar mengabdi kepada masyarakat.
BACA JUGA: Menristek Dikti Serahkan Dokumen ke Kapolri, Ada Berapa Perguruan Tinggi?
“Tugas ini bukan sebuah pengorbanan, melainkan kehormatan. Teman-teman mendapatkan kehormatan karena bisa mengenal dan berinteraksi langsung dengan generasi penerus masa depan negeri ini. Teman-teman tidak hanya sekadar menjadi guru, teman-teman adalah pelukis wajah masa depan Republik ini,” tutur Anies.
Sebanyak 798 guru yang tergabung dalam Program Guru Garis Depan (GGD) dilepas Presiden Jokowi di Istana Negara. Guru-guru ini akan mengajar di kabupaten-kabupaten dalam empat provinsi terdepan Republik ini antara lain Papua, Papua Barat, Aceh, dan Nusa Tenggara Timur. Jokowi melontarkan banyak pujian untuk anak-anak muda yang mendidik di garis terdepan Republik.
BACA JUGA: Alumni Universitas selevel Lembaga Kursus Itu Petinggi Polisi Hingga Bupati
“Kabupaten-kabupaten itu memang memerlukan guru. Memerlukan pendidik untuk anak-anak kita,” ujar Jokowi dalam sambutannya. Ditemani oleh Mendikbud Anies Baswedan dan Agustin, salah satu guru yang akan berangkat mengajar ke Nusa Tenggara Timur (NTT), Jokowi berharap agar para guru ini tidak melupakan pengajaran karakter saat mengajar.
“Jangan lupa berikan karakter mental yang baik untuk anak-anak. Bahwa anak-anak yang berasal dari daerah pinggir harus punya sebuah kebanggaan bahwa mereka juga Indonesia,” harap Jokowi. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lulus S1 Tanpa Skripsi, Dinilai Bukan Solusi
Redaktur : Tim Redaksi