Anies Janji Sediakan Layanan Kesehatan Mental di Puskesmas se-Indonesia

Kamis, 18 Januari 2024 – 21:28 WIB
Calon Presiden Anies Baswedan berdialog dengan para tenaga kesehatan dalam forum Desak Anies di Jakarta, Kamis (18/1). Foto: dok Timnas AMIN

jpnn.com, JAKARTA - Calon Presiden (Capres) RI Anies Baswedan mendorong penguatan kesehatan mental masyarakat dengan menyediakan layanan psikologi di puskesmas-puskesmas seluruh? tanah air apabila terpilih menjadi presiden RI.

"Kami berkeinginan agar fasilitas-fasilitas pelayanan kesehatan mental itu ada di puskesmas di seluruh Indonesia," kata Anies dalam acara Desak Anies edisi Nakes di Half Patiunus, Jakarta, Kamis (18/1).

BACA JUGA: BPJS Berpotensi Defisit, Anies Sebut Harus Atas Pakai Hal Ini

Program ini menu?rutnya telah diterapkan saat dia menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta. Sebanyak 23 puskesmas di ibu kota me?miliki pelayanan kesehatan mental.

Dia juga membuat aplikasi untuk skrining kesehatan mental yang bisa digunakan oleh masyarakat untuk mendeteksi tanda-tanda awal yang memerlukan pelayanan atau bantuan.

BACA JUGA: Sampaikan Komitmen Pemberantasan Korupsi, Anies Singgung Standar Etika di KPK

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI itu menuturkan, program tersebut akan dilakukan secara bertahap.

"Mengerjakannya enggak bisa langsung, mungkin gradual, artinya apa, misalnya di Jakarta kemarin mulai 23 puskesmas," ucapnya.

BACA JUGA: Prabowo Ingin Pejabat Tak Jujur Lapor LHKPN Dijatuhi Sanksi

Saat menjalankan program itu di Jakarta, Anies memilih pus?kesmas yang berdekatan guna memudahkan proses rujukan.

"Dengan gradual begitu saya rasa kita bisa menjangkau semuanya," ujarnya
.
Anies mengatakan layanan kesehatan mental itu juga bisa digunakan untuk ibu hamil yang membutuhkan konsultasi menjelang persalinan.

"Jadi, mungkin bagian dari persiapan menuju persalinan itu adalah konsultasi kesehatan mental supaya calon ibu itu siap untuk menjalani prosesnya," sambung Anies.

Suami Fery Farhati itu menuturkan seseorang yang memiliki masalah kesehatan mental terkadang tidak selalu nyaman untuk bercerita kepada lingkungan dan merasa malu untuk menceritakan.

Oleh karena itu, Anies menilai keluarga juga berperan untuk memberikan dukungan moril tanpa menghakimi.

"Pandangan itu menurut saya harus ditumbuhkan di ?keluarga-keluarga di seluruh Indonesia, sehingga kalau ada anggota keluarga memiliki program psikologis itu lingkungan pun tidak menghukum," ujarnya.(*/jpnn.com)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler