Anies-Sandi Sasar Tokoh Agama

Minggu, 27 November 2016 – 23:58 WIB
Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Foto: dok jpnn

jpnn.com - JAKARTA - Salah satu program yang dicanangkan pasangan calon Anies Baswedan-Sandiaga Uno adalah Kartu Jakarta Sehat (KJS) plus.

Menurut Anies, perbaikan di sektor kesehatan menjadi salah satu prioritas, karena memiliki peran sentral.

BACA JUGA: Please Dong, Jangan Kaitkan Dosa Demokrat dengan Mas Agus

"Bagaimana kita bisa produktif, kalau tidak sehat. Makanya, perbaikan di sektor kesehatan menjadi keharusan, baik mutu layanan maupun infrastruktur fisiknya," kata Anies, Minggu, (27/11).

Meski mengadopsi kebijakan sebelumnya. Anies memastikan, program KJS plus tersebut akan jauh lebih baik.

BACA JUGA: Anies Pengin Jadi Pemimpin yang Dituruti Secara Sukarela

"Karena merupakan hasil evaluasi atas kebijakan yang sebelumnya," ucapnya.

Untuk KJS plus nantinya dapat digunakan oleh tokoh agama, seperti guru mengaji, pengajar sekolah minggu, hingga penjaga rumah ibadah.

BACA JUGA: Sosialisasikan Program Agus-Sylvi, Relawan Lakukan Safari Wilayah

"Para tokoh agama menjadi bagian tak terpisahkan dalam membangun generasi masa depan, khususnya spiritual anak-anak kita. Mereka juga selalu mendoakan dan memberikan saran kepada warga. Betapa pentingnya peran mereka dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Tetapi, selama ini, ketika mereka terkena musibah atau sakit, sedikit sekali yang peduli dengan mereka," tuturnya.

Kemudian, cakupan KJS plus juga akan diperluas, khususnya menyangkut penyakit yang bisa di-cover. Sebab, penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyebab kematian terbesar di Indonesia.

"Sedangkan upaya pencegahannya, belum maksimal," ungkap Anies.

Peraih gelar doktor ilmu politik dari Northern Illinois University ini menambahkan, dirinya juga bakal menggratiskan biaya bersalin bagi anak pertama dan kedua.

Pasalnya, angka kematian ibu dan anak saat persalinan cukup tinggi dan warga tidak mampu masih banyak yang menanggung biaya sendiri.

"Pada 2012 saja sebanyak 93 ibu melahirkan meninggal dunia. Kasus terbanyak di Jakarta Utara dan Jakarta Timur. Hal itu, terjadi karena sekitar 10 persen persalinan belum dilakukan tenaga kesehatan profesional dengan faktor biaya sebagi penghambat," pungkasnya. (rmol/dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Siapa Agus? Apa yang Pernah Diberikan? Pernah Pimpin Berapa Orang?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler