Anies Sebut Kedisiplinan Warga DKI Jakarta Menerapkan 3M Menurun

Senin, 23 November 2020 – 09:16 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut kedisiplinan warga ibu kota menerapkan 3M menurun. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut kedisiplinan warga ibu kota dalam menerapkan 3M (Memakai masker, Menjaga jarak dan Mencuci tangan) untuk mencegah penularan Covid-19 stagnan bahkan cenderung menurun dalam sepekan terakhir.

Pernyataan itu disampaikan Anies Baswedan berdasarkan data hasil pengamatan perilaku 3M warga Jakarta yang dilakukan oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI).

BACA JUGA: Kombes Heru Kirim Utusan ke Petamburan, Mendapat Informasi Penting tentang Habib Rizieq

"Berdasarkan data dari FKM UI, kita melihat terjadi stagnasi bahkan penurunan kedisiplinan masyarakat dalam perilaku 3M. Data tersebut sesungguhnya sejalan dengan data peningkatan kasus harian di DKI Jakarta," kata Anies di Jakarta, Minggu (22/11).

Pengamatan itu meliputi semua indikator per 21 November 2020. Berdasarkan data tingkat kepatuhan masyarakat yang dicatat FKM UI, tingkat pemakaian masker berada di angka 65 persen, menjaga jarak sebesar 60 persen dan mencuci tangan di angka 30 persen.

BACA JUGA: Anies Membahayakan Masyarakat, DPRD Didesak Dukung Usulan PSI

Penurunan yang dimaksud Anies dilihat dari angka kepatuhan terhadap penerapan 3M dalam beberapa hari terakhir, di mana disiplin warga Jakarta memakai masker berada di kisaran angka 75 persen pada (19/10), 70 persen (26/10), 60 persen (2/11), 65 persen (9/11) dan 70 persen (16/11).

Berikutnya kepatuhan menjaga jarak berada di angka 70 persen (19/10), 65 persen (26/10), 55 persen (2/11), 55 persen (9/11), dan 60 persen (16/11). Sedangkan kedisiplinan mencuci tangan berada di angka 40 persen (19/10), 30 persen (26/10), 30 persen (2/11), 35 persen (9/11) dan 40 persen (16/11).

BACA JUGA: Pemasok Bahan Baku Pembuatan Sabu-sabu di Rumah Ustaz SA Ternyata Jenderal Yusuf

Persentase kepatuhan masyarakat untuk 3M harus mencapai minimal 80 persen untuk dapat mengendalikan potensi penularan Covid-19. Karena itu Pemprov DKI Jakarta terus bekerja sama dengan jajaran Forkopimda dalam penegakan hukum atas protokol kesehatan masyarakat di wilayah ibu kota.

Data tersebut sejalan dengan peningkatan nilai reproduksi efektif (Rt) yang menjadi indikasi tingkat penularan di masyarakat yang skornya tercatat sebesar 1,06 per 21 November 2020.

Angka tersebut meningkat dari skor mingguan sebelumnya, yaitu 1,03 (31/10); 1,04 (7/11); dan 1,05 (14/11). Hasil skor Rt itu menunjukkan peningkatan kembali sebagaimana data Oktober, yaitu skor 1,06 pada 12 Oktober 2020 dan 1,05 pada 24 Oktober 2020.

"Jika penggunaan masker dengan benar meningkat, kita juga disiplin menjaga jarak, menjauhi kerumunan serta ditambah sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, maka insya Allah penularan akan menurun dan dampaknya kasus juga akan bisa ditekan," tutur Anies.

Untuk itu, kata Anies, Pemprov DKI Jakarta akan terus mengupayakan agar berbagai indikator pengendalian Covid-19 terus membaik dengan penegakan aturan hukum dan menggalakkan kegiatan 3T secara masif, yakni Testing, Tracing dan Treatment.(antara/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler