jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus mengantisipasi banjir di musim hujan tahun ini. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, Unit Pengelola Teknis (UPT) Jakarta Smart City selama ini banyak menerima laporan titik-titik banjir di Jakarta.
Namun, menurut Anies laporan tersebut belum dipastikan kebenarannya, sehingga UPT Jakarta Smart City harus memverifikasi laporan itu. Sehingga, ini memperlambat Pemprov DKI menindaklanjuti laporan banjir.
BACA JUGA: Butuh Rp 4,5 T untuk Wujudkan Janji Anies Ini
“Selama ini, kami menerima laporan banjir itu harus kami verifikasi. Ini problem tersendiri, karena bagaimana mungkin kami menerima laporan, kami tidak tahu validitas laporannya,” ujar Anies Baswedan di Jakarta, Selasa (13/11).
Data dari Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menyebutkan, ada lima titik wilayah yang berpotensi banjir dan tumpukan sampah. Lima lokasi rawan banjir dan tumpukan sampah tersebut di antaranya: Jakarta Pusat: Manggarai, BKB Petamburan. Jakarta Utara: Kali Cagak Penjaringan Cakung, Drain Cillincing, Pintu Air 8 Tanjung Priok Sentiong
BACA JUGA: Panas, Anies Balas Sindiran Ketua DPRD soal Tanah Abang
Kemudian, Jakarta Barat: Banjir Kanal Barat (BKB) Season City, Kali Sekertaris, Jakarta Selatan: Saringan TB. Simatupang, Kp. Melayu Aliran Tebet dan Jakarta Timur: Banjir Kanal Timur (BKT) Ciliwung Kampung Melayu Jatinegara.
“Pemprov DKI tidak bisa lagi menerima laporan banjir secara random dari pihak-pihak yang tidak terverifikasi,” terangnya.
BACA JUGA: Musim Banjir Tiba, Anies Siapkan Rekayasa Lalu Lintas
Oleh karena itu, menurut Anies Pemprov DKI merekrut 1.400 relawan yang sudah diseleksi dan diverifikasi Biro Tata Pemerintahan DKI Jakarta untuk melaporkan titik-titik banjir. Mereka dari ketua RT, ketua RW, lembaga musyawarah kelurahan (LMK), dan forum kewaspadaan dini masyarakat (FKDM).
“Mulai sekarang kami sudah memiliki 1.400 orang yang terverifikasi di seluruh wilayah Jakarta,” katanya.
Anies menyebut, 1.400 relawan itu memiliki pengetahuan soal cara menyampaikan laporan titik banjir dengan akurat. Para relawan tersebut akan melakukan monitoring antisipasi banjir dan memberikan peringatan dini ketika banjir datang.
Dengan demikian, Anies menyebut Pemprov DKI bisa menindaklanjuti laporan itu lebih cepat. “Jadi pas dia mengirimkan laporan, maka laporan itu tidak perlu kami cek ulang lagi. Dia sudah memiliki pengetahuan informasi cara menyampaikan yang akurat sehingga kami bisa merespons lebih cepat,” ungkapnya. (nas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anies Siap Kucurkan Rp 1 T untuk Merevitalisasi TIM
Redaktur & Reporter : Adil