Anies Sulit Menang Kalau Tidak Terapkan Strategi Ini

Jumat, 17 Februari 2017 – 23:40 WIB
Calon Gubernur DKI Anies Baswedan usai mencoblos di TPS 28, Cilandak, Jakarta Selata, Rabu (15/2). Foto: Desynta Nuraini/JawaPos.Com

jpnn.com - jpnn.com - Bila hasil quick count tidak meleset, maka pasangan calon Ahok-Djarot dan Anies-Sandi akan melaju ke putaran dua. Masuknya pasangan Anies-Sandi dalam putaran dua, tidak terlepas dari dua faktor.

"Faktor pertama, Anies memiliki target kampanye yang jelas yaitu ingin fokus meraih suara dari kelompok Islam. Ini bisa dilihat dari simbol memakai peci dan jargon akan menutup prostitusi dan menghentikan reklamasi sebagaimana yang disuarakan oleh kelompok Islam," kata Ketua Presidium Perhimpunan Masyarakat Madani (Prima) Sya'roni kepada redaksi, Jumat (17/2).

BACA JUGA: Anies Klaim Tidak Pernah Janjikan Program DP Nol Persen

Faktor kedua, Anies terbantu oleh kurang cemerlangnya penampilan Agus-Sylvi dalam ajang debat. Padahal sebelum debat digelar, elektabilitas Agus-Sylvi melejit paling atas.

Namun setelah debat, elektabilitasnya mulai menurun yang akhirnya disalip oleh Ahok dan hanya berbeda tipis dengan Anies.

BACA JUGA: PAN Klaim Siap Beri Dukungan Secara Cuma-Cuma

"Sayang hingga debat ketiga, Agus belum mampu membalikkan keadaan. Akibatnya, pendukung terutama yang dari garis Islam, menunjukkan tanda-tanda ketidakpuasan dan kemudian mengalihkan dukungannya kepada Anies-Sandi, sehingga perolehan suara mereka bisa melejit hingga hampir menyamai perolehan Ahok," kata Sya'roni.

Semantara, sebut Sya'roni, kemenangan Ahok lebih disebabkan oleh solidnya para pendukung, mulai dari partai politik, pemilih dari etnis tionghoa dan pemilih yang beragama Kristen.

BACA JUGA: Tiga Alasan DPRD DKI Boikot Ahok

Kelompok ini adalah pendukung yang militan, sehingga meskipun digembur dengan isu SARA tidak terpengaruh sama sekali.

Tambahan dukungan lainnya didapat dari kelompok warga yang sudah merasakan keuntungan kebijakan Ahok seperti penerima program KJP, pasukan orange, marbot yang diumrohkan, dan lain-lain.

"Di putaran dua, peluang Ahok dan Anies masih sama-sama kuat, selisih perolehan yang tidak begitu besar akan mengundang persaingan yang sangat ketat," katanya.

Menurut dia, Ahok dan Anies pasti akan mencoba merangkul Agus dan partai-partai pendukungnya. Namun Sya'roni memprediksi tiga parpol lebih berpeluang merapat ke Ahok yaitu PKB, PAN, dan PPP.

Ketiganya adalah parpol pendukung Jokowi sehingga peluang merapat ke Ahok lebih besar dibanding ke Anies.

Sementara itu, Partai Demokrat meskipun masih terbuka peluang merapat ke Anies namun tidak menutup kemungkinan abstain.

"Untuk merapat ke Ahok kecil sekali kemungkinannya karena masih terkendala oleh hubungan yang belum harmonis antara SBY dan Megawati," katanya.

Memasuki putaran kedua, Agus lebih banyak menyisakan pendukung yang bergaris nasionalis. Karena pemilih yang bergaris Islam sudah memindahkan dukungan ke Anies pada putaran pertama.

Pendukung Agus ini, menurut Sya'roni, akan mengalihkan dukungannya kepada Ahok-Djarot dibanding ke Anies-Sandi dikarenakan adanya kesamaan platform politik.

"Kalau PKB, PAN, dan PPP benar-benar merapat ke Ahok, maka bisa diprediksi separoh lebih pendukung Agus akan memindahkan dukungannya kepada Ahok. Jika itu yang terjadi maka kemenangan Ahok tinggal menunggu waktu saja," paparnya.

Untuk menggagalkan kemenangan Ahok, Anies harus lebih berani mengambil inisiatif. Karena secara kalkulasi masih membutuhkan dukungan 11 persen lagi, sementara Ahok cuma 7 persen.

Misalnya, setelah Agus berpidato mengakui kekalahaan, Anies langsung menemuinya untuk menyatakan empati dan sekaligus mengajaknya bergabung.

"Sayang momentum itu terlewatkan. Mungkin nanti akan ada momentum yang lebih bagus lagi untuk merajut koalisi. Namun kalau itu gagal dilakukan, maka kekalahan Anies sulit dihindarkan," demikian Sya'roni. (dem/rmol) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... AHY Kalah, Dua Paslon Harus Proaktif Cegah Golput


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler