jpnn.com - JAKARTA - Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama mengalami insiden tak mengenakkan saat mengunjungi wilayah Rawa Belong, Jakarta Barat, Rabu (2/11) sore.
Petahana yang akrab disapa Ahok itu diusir dan bahkan sempat dikejar-kejar oleh sekelompok orang yang memprotes kedatangannya.
BACA JUGA: Sudah 13.742 Orang Dukung Petisi Jangan Rusak Pilkada Dengan Isu SARA
Mendengar insiden yang menimpa rivalnya tersebut, calon Gubernur Anies Baswedan mengaku prihatin.
Pasalnya, menurut dia, masa kampanye seharusnya berlangsung dalam suasana yang damai dan tenang.
BACA JUGA: Gubernur Ganteng Siap Ajukan Cuti Kampanye
Meski begitu, Anies juga tidak heran ada warga yang bersikap esktrem semacam itu.
"Wajar karena kedamaian itu dihadirkan rasa keadilan, jadi kalau ingin Jakarta damai keadilan harus dihadirkan," kata Anies di Kampung Rawa 2, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (2/11).
BACA JUGA: Diburu Warga Penentang, Ahok Tetap Tenang
Anies menuturkan, keadilan yang dimaksud yakni tak adanya ketimpangan di masyarakat.
Dikatakannya, Jakarta merupakan salah satu provinsi dengan ketimpangan ekonomi yang tinggi.
"Karena itu saya merasa komit untuk penanggulangan ketimpangan, kesenjangan, karena ketimpangan ini yang membuat suasana tidak adil, rasa tidak adil menghasilkan ketidakdamaian," sambung Anies.
Lebih lanjut Anies juga mengatakan bahwa situasi yang kondusif akan tercipta jika semua pihak bertindak positif.
Baik dalam perkataan ataupun perbuatan.
"Untuk membuat suasana pilkada damai tentu kita bicaranya positif, pesan-pesannya positif, tapi pada akhirnya kedamaian itu dibangun lewat rasa keadilan, karena itu kita menyebut kenapa warganya bahagia. Karena kalau bahagia pasti ada rasa adil, rasa aman," pungkas mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu. (rmol/dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Masih Calon Gubernur, Anies Sudah Imbau Perusahaan di Jakarta
Redaktur : Tim Redaksi