jpnn.com - Mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo sempat menjatuhkan senjata api (senpi) bermerek HS saat turun dari mobilnya setiba di rumah dinasnya di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada Jumat (8/7).
Rumah dinas itu merupakan lokasi pembunuhan terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
BACA JUGA: Penjelasan Komjen Agus soal Skuad Pengancam Brigadir J & Pisau Kuat Maruf
Video animasi rekonstruksi buatan Bareskrim Polri memperlihatkan Brigadir Romer yang notabene ajudan Ferdy Sambo hendak memungut pistol milik atasannya itu.
Namun, Ferdy Sambo melarang Romer memungut senjata itu. Mantan kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Divpropam) Polri itu lantas memasukkan pistol tersebut ke dalam saku kanan celananya.
BACA JUGA: Bharada E Trauma Saat Masuk Rumah Dinas Irjen Ferdy Sambo, Ini Sebabnya
Selanjutnya, Ferdy Sambo yang sudah mengenakan sarung tangan hitam masuk ke dalam rumah bersama Romer.
Alumnus Akpol 1994 itu kemudian memanggil Bhayangkara Dua Richard Eliezer alias Bharada E dan Kuat Ma'ruf yang berada di lantai dua rumah tersebut.
BACA JUGA: Penampakan Putri Candrawathi dan Kuat Maruf Saat Rekonstruksi, Ada yang Beda
Ferdy Sambo kemudian memerintahkan Kuat memanggil Brigadir J yang sedang di luar rumah.
Syahdan, Bripka Ricky Rizal alias RR, Kuat Ma'ruf, dan Brigadir Yosua berjalan bersamaan masuk ke dalam rumah.
Adegan selanjutnya ialah Ferdy Sambo berkumpul dengan Bripka Ricky, Brigadir Yosua, Bharada Richard, dan Kuat Ma'ruf di dekat meja makan di dalam rumah.
Ferdy Sambo mendamprat Brigadir J. "Kamu tega sekali sama saya, kurang ajar sekali sama saya," begitulah narasi dalam video animasi itu.
Selanjutnya, Ferdy Sambo memerintahkan Bharada Richard menembak Brigadir J.
Singkat cerita, Bharada Richard melepaskan tiga tembakan ke arah Brigadir J yang langsung tertelungkup bersimbah darah di dekat tangga.
Bripka Ricky dan Kuat Ma'ruf menyaksikan Bharada Richard menembak Brigadir J.
Setelah Brigadir J jatuh bersimbah darah, Ferdy Sambo langsung bertindak. Alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1994 tersebut menembak bagian belakang kepala anak buahnya yang saat itu sudah tak berdaya.
Setelah itu, Ferdy Sambo melepaskan tembakan ke arah tembok, tangga, dan lemari. Tujuannya ialah meninggalkan kesan soal Brigadir J tewas dalam baku tembak.
Ferdy Sambo kemudian menemui Putri Candrawathi di dalam kamar. Tak lama kemudian, mantan Kasubdit III Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri itu keluar dari rumah.
Adapun Bripka Ricky sudah berada di dalam mobil untuk mengantar Putri Candrawathi pulang ke rumah pribadinya di Jalan Saguling III.
Sebelumnya, Bareskrim Polri menghadirkan lima tersangka pembunuhan terhadap Brigadir J, yakni Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Kuat Ma'ruf, Bharada Richard Eliezer, dan Bripka Ricky Rizal dalam rekonstruksi di dua lokasi di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (30/8).
Ada 78 adegan yang diperagakan para tersangka dalam rekonstruksi tersebut. Rekonstruksi itu juga untuk mereka ulang kejadian di tiga rumah Ferdy Sambo yang lokasinya terpisah, yakni di Magelang, Kompleks Polri Duren Tiga, dan Jalan Saguling Jakarta Selatan.
Khusus untuk peristiwa di Magelang direkonstruksi di rumah Ferdy Sambo di Jalan Saguling III, Jakarta Selatan. Selanjutnya, ada rekonstruksi di rumah Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan terhadap Brigadir J.(cr3/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ferdy Sambo Bermesraan, Irjen Dedi Bilang Kangen, Brigjen Andi Sebut Rindu
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi