jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta mengaku tidak tertarik membahas tentang penundaan Pemilu 2024, seperti digulirkan elite politik pendukung pemerintahan.
Menurutnya, pihak pendukung isu tersebut tidak membawa narasi kuat ketika menggulirkan penundaan pesta demokrasi lima tahunan di Indonesia.
BACA JUGA: KPU Tetap Gunakan Kotak Suara dari Kardus, Komisi II DPR Bilang Begini
"Kami tidak melihat ini sebagai isu menarik karena logika yang diangkat di balik wacana penundaan pemilu memang sama sekali tak menarik," kata Anis dalam diskusi daring yang disiarkan Gelora TV, Rabu (23/3).
Namun, pria kelahiran Bone, Sulawesi Selatan itu mengatakan parpolnya tetap memantau isu penundaan pemilu meskipun pihak pendukung tidak memiliki narasi kuat.
BACA JUGA: Pengamat: 10 Jempol Buat KPU, Acara Ini Jelas Membantah Spekulasi Soal Penundaan Pemilu 2024
"Tetap perlu mendengarkan wacana ini secara lebih detail karena walaupun Partai Gelora menolak, tetap kami memantau perkembangannya secara terus menerus," beber Anis.
Isu penundaan Pemilu 2024 mengemuka setelah diungkapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
BACA JUGA: PDKB Berharap Tak Ada Penundaan Pemilu 2024
Gus Muhaimin membawa isu penguatan ekonomi, sehingga Pemilu 2024 sebaiknya ditunda paling lama dua tahun ke depan.
Isu itu disambut Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang menyebut pesta demokrasi tersebut harus diundur karena pandemi Covid-19 belum berakhir.
"Pandemi Covid-19 mengakibatkan program-program pembangunan pemerintah tidak dan belum bisa berjalan dengan optimal," ujar Zulkifli di Gedung MPR, Senayan, Jumat (25/2). (ast/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembahasan Anggaran Pemilu 2024 Dijadwalkan Sebelum Lebaran
Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Aristo Setiawan