jpnn.com, JAKARTA - Anisha Ayuning Tryas dari IPB University menunjukkan wajah ceria saat mendengar pengumuman hasil kompetisi final Falling Walls Lab Indonesia 2023 yang berlangsung di kampus Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) pada Kamis (31/8).
Ini setelah namanya diumumkan sebagai pemenang dalam ajang bergengsi Falling Walls Lab Indonesia 2023, sehingga membayar lunas seluruh perjuangannya merobohkan tembok inovasi dengan judul 'Breaking The Wall of Early High Cholesterol'.
BACA JUGA: Universitas Pembangunan Jaya jadi Tuan Rumah Falling Walls Lab Indonesia 2023
Anisha mengembangkan minuman kemasan berbahan dasar tempe yang senyawa-senyawa aktifnya terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah.
Rektor UPJ Leenawaty Limantara mengungkapkan kompetisi ilmiah ini merupakan ajang bergengsi yang belum banyak disoroti media dibandingkan seni dan olahraga.
BACA JUGA: Universitas Pembangunan Jaya Resmi Luncurkan Buku UPJ Indonesia City Metrics
"Karya inovasi yang lahir dari Iptek perlu menjadi perhatian negara, dan juga menjadi peran media dalam memperkenalkan dampak positif pengembangan Iptek bagi kesejahteraan masyarakat," kata Rektor UPJ yang hadir dalam suasana di tengah kegembiraan pengumuman pemenang kompetisi tersebut.
Falling Walls Lab merupakan kompetisi ide bertaraf internasional.
BACA JUGA: Universitas Pembangunan Jaya Luncurkan Kajian UPJ-Indonesia City Metrics, Fokus di 42 Kota
Kompetisi ini menjadi ajang bagi mereka yang memiliki ide inovatif dari berbagai disiplin ilmu untuk bertukar pikiran dan berjejaring.
"Kompetisi ide ini unik, karena para pesertanya harus mempresentasikan ide inovatif mereka hanya dalam waktu tiga menit dan tiga salindia (slide)," kata Direktur DAAD Regional Office Jakarta Dr Guido Schnieders.
Kompetisi yang digagas the Falling Walls Lab Foundation di Berlin sejak 2009 ini terbuka bagi semua kalangan, mulai dari mahasiswa, peneliti, maupun profesional.
Hingga 2023 ini, kompetisi ini telah diselengarakan oleh 75 penyelenggara Lab yang tersebar di lebih 60 negara di dunia.
Di Indonesia sendiri, Falling Walls Lab Indonesia sudah diadakan sejak 2016 oleh DAAD Regional Office Jakarta bekerja sama dengan berbagai universitas di Jabodetabek.
Tercatat, lebih dari 130 finalis sudah mempresentasikan ide inovatif mereka di panggung Falling Walls Lab Indonesia.
Sebanyak 8 pemenang Falling Walls Lab Indonesia sudah berdiri mewakili Indonesia di ajang Falling Walls Lab Finale di Berlin.
Tahun ini, DAAD Regional Office Jakarta kembali bekerja sama dengan Universitas Pembangunan Jaya untuk menyelenggarakan Falling Walls Lab Indonesia.
Sebanyak 17 finalis terpilih mempresentasikan ide inovatifnya.
"Dilihat dari paparan gagasan inovatif yang dipresentasikan oleh finalis, semuanya penting dan bermanfaat. Kunci penting lain yang perlu diasah adalah kemampuan menyampaikan gagasan dalam bahasa Inggris dengan meyakinkan," pesan dewan juri. (mrk/jpnn)
Berikut Judul Presentasi dari ke-17 finalis:
- Breaking the Wall of Electronic Waste Management
- Breaking the Wall of Early High Cholesterol
- Breaking The Wall of Infectious Diseases
- Breaking the Wall of Carbon Capture
- Breaking the Wall of Underutilized Nutraceutical
- Breaking the Wall of Food Insecurity
- Breaking the Wall of Landslide Technological
- Breaking the Wall of Tropical Deforestation
- Breaking the Wall of Underutilized Superfood
- Breaking the Wall of Climate-Data Driven of ESG
- Breaking the Wall of Clean Energy Storage
- Breaking the Wall of Sustainable Art & Fashion
- Breaking the Wall of Unsustainable Flavor
- Breaking the Wall of KataMereka.AI
- Breaking the Wall of Ocean Plastic with IoT
- Breaking the Wall of Discomfort on Medication
- Breaking the Wall of Stunting Nutraceuticals
- Breaking the Wall of Carbon Emissions
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi