Jika di Negara Bagian Victoria populasi koala berlebihan bahkan sampai membuat pemerintah setempat terpaksa membunuh ratusan koala setiap tahunnya, di Queensland populasi koala justru semakin berkurang. Studi terbaru menunjukan ternyata anjing liar menjadi predator utama yang turut memicu kemerosotan populasi koala di Queensland.
BACA JUGA: Denda Ratusan Juta bagi Petani yang Menolak Tanaman Pisangnya Dimusnahkan
Program pelacakan koala yang paling besar dan paling komprehensif yang pernah dilakukan di Australia menunjukan penurunan populasi koala yang memprihatinkan di daerah pedalaman di Brisbane bagian utara. "Kami tidak mengetahui kalau ternyata anjing liar memiliki dampak yang sangat signifikan terhadap populasi koala,' kata dokter hewan Dr John Hanger. Program ini memasang alat pelacak elektronik pada lebih dari 400 ekor koala dan memonitor keberadaan mereka selama dua tahun berturut-turut.
Ternyata didapati ada lebih dari 130 ekor koala tersebut yang tewas karena luka akibat serangan anjing liar. Temuan ini menjelaskan mengapa disebagian area populasi koala sangat rendah meskipun kawasan itu memiliki habitat yang bagus untuk satwa tersebut. "Kami tahu koala-koala ini terancam kelestariannya akibat hilangnya habitat mereka dan juga terlindas kendaraan atau penyakit, tapi kami tidak mengetahui kalau ternyata anjing liar juga turut menjadi penyebab terbunuhnya banyak koala, ini cukup memprihatinkan," kata ekolog koala dari Universitas Queensland, Dr Sean FitzGibbon. Penelitian ini didanai oleh pemerintah federal dan negara bagian Queensland sebagai bagian dari proyek pembangunan jalur kereta api Moreton Bay Rail - yakni proyek perpanjangan jalur kereta api sepanjang 14 kilometre yang melewati pedalaman di kawasan pemukiman di pinggiran utara Brisbane. Dr Hanger, yang mengepalai penelitian ini mengatakan tujuan dari program ini adalah untuk tetap menjadikan kawasan pedesaan di sekitar jalur kereta api itu menjadi tempat yang lebih aman bagi marsupial yang terancam punah tersebut. Merespon riset ini, Pemerintah Kota Moreton Bay telah mengalokasikan sumber daya mereka untuk mengontrol populasi anjing liar dan mengusir keluar 20 ekor anjing liar dari hutan yang menjadi kawasan habitat koala. Peneliti juga telah mengujicoba vaksi klamidia penyakit yang dapat mengganggu kesuburan koala. Pembangunan jalur tambahan kereta api ini berada tepat di kawasan yang kerap disebut sebagai 'pesisir koala' meski demikian akibat pembangunan ini tampaknya sebutan tersebut sulit dipertahankan. "Saat ini populasi koala di kawasan tersebut hanya tinggal 2,000 ekor saja, angka itu menurun signifikan sekitar 68 persen dari data terakhir tahun 90-an. jadi itu adalah penurunan populasi yang sangat tajam," katanya. Walikota Moreton Bay, Williams mengatakan kawasan ini hasur memiliki sanksi yang tegas agar dapat menyeimbangkan pertumbuhan tenaga kerja dengan menjaga kelestarian lingkungan di kawasan tersebut," Namun peneliti koala terus mengeluhkan kekhawatiran mereka mengenai tidak seimbangnya kondisi yang terjadi di kawasan tersebut. Meski Dr Hanger tengah melakukan program yang diyakininya dapat menyelamatkan populasi koalam namun diakuinya kalau kemampuan dia melakukan upaya itu sangat terbatas. "Saya selalu merasa khawatir ketika mendengar kata keseimbangan, karena itu berarti kita mengambil kawasan mereka namun tanpa pernah melakukan upaya untuk mengembalikan,' "Dan pada akhirnya nanti kita tetap akan melakukan pembangunan infrastruktur yang luas yang melewati kawasan habitat koala yang tersisa dan pada suatu titik cara pemikiran seperti itu harus diakhiri,'" katanya.
BACA JUGA: Pertama Kali Galeri Nasional Australia Gelar Pameran Tanpa Busana
BACA JUGA: Penjara di Victoria Paling Kejam di Australia
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mantan Pemain AFL Ini Bantu Kaum Muda Aborijin Bermasalah Hukum