Anjlok di Survei Bukan Kiamat Bagi Demokrat

Dede Yusuf Ajak Kader PD Gencar Berikhtiar

Senin, 03 Februari 2014 – 19:19 WIB
Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Dede Yusuf Macan Effendi. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Hasil survei tentang elektabilitas partai politik akhir-akhir ini menunjukkan Partai Demokrat (PD) kian terpuruk. Bahkan, hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang dirilis Minggu (2/2), menunjukkan elektabilitas partai yang kini dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono itu hanya 4,7 persen.

Namun, kader PD masih optimistis bahwa partai pemenang Pemilu 2009 itu tetap akan berjaya pada pemilu yang digelar 9 April nanti. Anggota Dewan Pembina PD, Dede Macan Effendi, menegaskan bahwa partainya masih bisa moncer asalkan kader-kadernya kompak dan mau berusaha.

BACA JUGA: Kemendagri Sisir Kelengkapan Syarat Pemekaran

Mantan Wagub Jawa Barat itu pun berharap hasil survei LSI itu tak membuat kader PD ciut nyali. "Jika kader terus berikhtiar dan berupaya semaksimal mungkin, maka Demokrat akan terhindar dari kiamat politik itu," ujar Dede melalui keterangan tertulis ke JPNN, Senin (3/2).

Dede yang kini memimpin Badan Pemenangan Pemilu PD Jabar itu menambahkan, partainya memang terus-menerus dihujat karena dianggap sebagai partai korup lantaran ada kader-kadernya yang dijerat KPK. Persepsi itu pula yang kini menggerus suara PD.

BACA JUGA: Panggil 13 BUMN Percepat Penyelesaian Kasus Outsourcing

Namun demikian Dede mengingatkan bahwa ada pula kasus korupsi yang menyeret kader-kader partai lain yang tak kalah heboh. Misalnya korupsi proyek Alquran, suap pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, suap kuota impor dagung sapi, ataupun korupsi proyek PON di Riau. "Jadi rakyat harus mendapat informasi yang jujur bahwa cuma beberapa orang kader Demokrat yang terseret kasus korupsi. Justru kader partai lain yang lebih banyak terlibat korupsi," tegasnya.

Selain itu, Dede juga menegaskan bahwa partainya punya komitmen tinggi dalam mendukung KP pemberantasan korupsi. "Demokrat tidak seperti partai lain yang mencak-mencak menyerang eksistensi KPK, bahkan meminta KPK dibubarkan saat kadernya diperiksa atau dinyatakan sebagai tersangka," pungkas pria yang tenar dengan panggilan Dede Yusuf itu. (ara/jpnn)

BACA JUGA: Kubu Kofifah Adukan Hakim MK ke Dewan Etik

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri Setuju Honorer K2 Gagal Prioritas Seleksi PPPK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler