jpnn.com - JAKARTA - Pengamat Kebijakan Publik dari Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menilai anjloknya nilai rupiah merupakan kesalahan pemerintah. Sebab, para ahli ekonomi sudah mengingatkan agar pemerintah mewaspadai tren penurunan nilai mata uang rupiah yang sesungguhnya secara gradual sudah menunjukkan penurunan dalam beberapa bulan lalu.
Peringatan itu rupanyan diabaikan Pemerintah. Menurut Karyono, pemerintah terlalu percaya diri dan menganggap masalah itu belum menjadi ancaman. Sebaliknya, mereka mengklaim bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia terbaik di Asia setelah China.
BACA JUGA: Dahlan Iskan: Pesawat Militer Gak Kalah Dengan Komersial
"Padahal pemerintah telah gagal membangun fundamental ekonomi seperti yang kita saksikan sekarang ini," kata Karyono saat dihubungi, Sabtu (24/8).
Ia menuturkan, pemerintah seharusnya bisa mengantisipasi anjloknya nilai rupiah sedini mungkin dengan memperhatikan beberapa faktor seperti seberapa kuat cadangan devisa Indonesia, sampai kapan kemampuan Bank Indonesia untuk intervensi di pasar uang, dan berapa defisit neraca perdagangan.
BACA JUGA: Amien Rais: Bangsa Kita Jadi Jongos di Negeri Sendiri
Pemerintah juga bisa memperhatikan kapan jatuh tempo pembayaran hutang pemerintah dan swasta, serta melihat tren perekonomian global. "Semua itu seharusnya bisa diantisipasi agar ada jalan keluar," ujarnya.
Apabila pemerintah tidak segera menyelesaikan permasalahan turunnya nilai rupiah, Karyono menduga nilai rupiah nantinya bisa semakin anjlok bahkan menembus kisaran 15.000 per dollar. "Ditambah lagi bila ada permainan para spekulan," katanya. (gil/jpnn)
BACA JUGA: Kemenpera Tawarkan Rumah Murah di Pameran BLU PPP Expo 2013
BACA ARTIKEL LAINNYA... Redam Gejolak Rupiah, Pemerintah Keluarkan 4 Paket Kebijakan Ekonomi
Redaktur : Tim Redaksi