Annisa Pohan dan Polemik Jalur Sepeda, Demokrat: Ada yang Coba Mengadu Domba

Minggu, 20 Juni 2021 – 08:02 WIB
Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra. (ANTARA/Genta Tenri Mawangi)

jpnn.com, JAKARTA - Annisa Pohan gemar bersepeda terutama di jalur beraspal. Bersepeda membuat tubuh tetap bugar.

Pada setiap kesempatan di berbagai tempat, istri Agus Harimurti Yudhoyono itu bersepeda dengan memanfaatkan jalur sepeda yang disediakan pemerintah daerah seperti yang dilakukannya di Bandung.

BACA JUGA: HNW: Jalur Sepeda Permanen Ialah Amanat Konstitusi

Baginya, bersepeda bukan hanya sehat bagi diri tetapi juga mendorong penataan lingkungan yang sehat. Tidak heran jika ia spontan bertanya saat mendengar ada usulan untuk membongkar jalur sepeda di Jakarta.

Namun, rupanya ada pihak-pihak yang mencoba memancing di air keruh dengan mendorong pemberitaan melalui beberapa media online, menggunakan judul-judul provokatif, termasuk seolah-olah menghadapkan Annisa Pohan dengan Kapolri. Padahal dalam cuitannya di Twitter, Annisa sama sekali tidak menyebut siapa pun.

BACA JUGA: Polda Metro Jaya Tiadakan Uji Coba Jalur Sepeda di JLNT Casablanca

Menanggapi hal ini, Jubir Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengingatkan ungkapan Mbak Annisa adalah wajar dari seorang warga negara yang gemar bersepeda. Ada banyak penggemar bersepeda lainnya yang juga protes.

"Namun, tidak ada menyentil siapa pun. Lagi pula konteks pernyataan Kapolri adalah hendak mengkaji dan mengevalusi serta mencari formulasi yang pas untuk para pengguna sepeda, termasuk melakukan studi banding ke luar negeri. Tidak ada kata bongkar,” ujar Herzaky.

BACA JUGA: Ahmad Sahroni Minta Kapolri Bongkar Jalur Sepeda, Pengamat Transportasi: Tidak Tepat Itu

Herzaky menambahkan sebagai Ketua Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI), Bapak Kapolri pasti akan mencari jalan keluar yang bijaksana, mengingat animo yang tinggi dari masyarakat untuk bersepeda.

"Saya kira ini bagus untuk perkembangan olahraga sepeda di kemudian hari, dan sejalan dengan tren gaya hidup sehat di berbagai negara,” kata dia.

Sebelumnya, isu pembongkaran jalur sepeda di jalan-jalan utama ibu kota mengemuka setelah Rapat Dengar Pendapat dengan Kapolri (16/6).

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni dari Fraksi Partai Nasdem meminta Kapolri membongkar jalur sepeda yang dibangun Pemda DKI dengan alasan menciptakan diskriminasi antarpengguna sepeda yang berbeda.

“Mohon kiranya Pak Kapolri dengan jajarannya, terutama ada Korlantas di sini, untuk menyikapi jalur permanen dikaji ulang, bila perlu dibongkar dan semua pelaku jalan bisa menggunakan jalan tersebut. Bilamana ada risiko ditanggung masing-masing di jalan yang ada di Sudirman-Thamrin,” ujar Sahroni.

Usulan pembongkaran sepeda oleh politikus Nasdem ini mengundang kritik dari para pemangku kepentingan transportasi. Djoko Setijowarno dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menolak usulan ini dan berpendapat,

"Dengan jalur sepeda yang terlindungi, akan menjamin keselamatan pesepeda,” ujarnya.

Pakar transportasi Darmaningtyas mengungkapkan selama ini pesepeda dan pejalan kaki di Jakarta terpinggirkan sebagai pengguna jalan.

“Jakarta memerlukan jalur sepeda kalau mau menuju ke kota layak huni. Yang harus dikurangi untuk kota Jakarta adalah jalur kendaraan bermotor pribadi baik roda dua maupun roda empat," kata Darmaningtyas.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler