Ansor Sodorkan Resep Tangkal Pengikut ISIS di Indonesia

Selasa, 05 Agustus 2014 – 18:13 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Gerakan Pemuda Ansor ikut mencermati fenomena Negara Islam Irak-Syiria (ISIS) yang mendapat simpatisan dan pengikut di Indonesia. Organisasi di bawah Nahdlatul Ulama (NU) itu menganggap pengikut ISIS di Indonesia tetap berpotensi memunculkan bahaya meski saat ini gerakannya belum kuat.

Menurut Ketua Umum GP Ansor, Nusron Wahid, pemikiran model ISIS di Indonesia sudah banyak berkembang di kalangan anak muda, terutama muslim perkotaan. Yakni pemikiran untuk membentuk khilafah atau daulah Islamiyah dan menjadikan ajaran agama Islam sebagai sumber hukum formal negara.

BACA JUGA: Presiden Bentuk Pansel Calon Pimpinan KPK Pengganti Busyro

“Kalau dilihat dari model pemikiran ini, (ISIS) sudah sangat mengakar dan banyak pengikutnya di Indonesia, terutama di kalangan santri baru. Yaitu anak muda kota yang baru belajar agama, tapi baru kulitnya, belum substansi-nya. Ini berbahaya,” kata Nusron di Jakarta, Selasa (5/8).

Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar itu menambahkan, pihak-pihak yang selama ini menolak gagasan tentang negara Islam justru dianggap sebagai kelompok liberal. Nusron menyebut kelompok pendukung negara Islam memang sering memberi stigma negatif kepada pihak-pihak yang tak setuju dengan konsep daulah Islamiyah.

BACA JUGA: Duduk di Tim Transisi Belum Tentu Ditunjuk Jadi Menteri

“Kalau kita lawan sering dituduh liberal, memberikan cap negatif kepada pihak yang menentang. Padahal masalah ini bukan masalah liberal atau Syi'ah, tapi keluar dari konteks akar ke-Indonesia-an, sebagai sebuah negara bangsa yang sudah punya fondasi bersama bernama Pancasila,” tandas Nusron.

Karenanya politisi muda itu mengharapkan pemerintah dan masyarakat -terutama tokoh agama dan organisasi keagamaan- untuk secara bersama-sama melakukan gerakan penyadaran kepada masyarakat. Nusron menegaskan, penting untuk menempatkan diri sebagai muslim yang juga orang Indonesia.

BACA JUGA: Tangkal ISIS, Pemerintah Jangan Justru Timbulkan Suasana Mencekam

“Jadi bukan orang Islam yang kebetulan ada di Indonesia. Ke-Indonesia-an kita tidak boleh diganggu dengan konsep keislaman kita,” tegasnya.

Nurson menambahkan, spirit keislaman mestinya bisa menjadi perekat kebangsaan dan ke-Indonesiaan. “Penyadaran ini penting terutama untuk kalangan muda perkotaan. Biar utuh dan matang pemahaman keagamaan dan kebangsaannya,” pungkasnya.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penunjukan Rini Soemarno jadi Ketua Tim Transisi Sempat Ditolak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler