JAKARTA - PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) mendapatkan fasilitas pinjaman senilai USD 292,5 jutaDana pinjaman itu, untuk membangun proyek Chemical Grade Alumina (CGA) proyek Tayan, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat
BACA JUGA: Penjualan Honda Meningkat 78,6 Persen
Proyek CGA Tayan, setidaknya menelan dana senilai USD 450 juta"Konstruksi proyek CGA Tayan dimulai pada 11 April 2011 dan operasi komersial akan dimulai pada bulan Januari 2014," ungkap Alwin Syah Loebis, Dirut ANTAM, di Jakarta, Senin (13/6).
Alwin menyebut fasilitas itu didapat dari Japan Bank for International Corporation (JBIC) serta Konsorsium bank komersial, terdiri dari Mizuho Coorporate Bank Ltd, Sumitomo Trust & Banking juga Jogmec
BACA JUGA: Rupiah Diprediksi Cenderung Melemah
Dan, pinjaman itu diperoleh dengan menjaminkan asset anak usahanya yaitu PT Indonesia Chemical Alumina (ICA).Sayangnya, Alwin tidak mau merinci durasi dan beban bunga pinjaman tersebut
BACA JUGA: PLN Minta Subsidi Rp 25 Triliun
“Maaf kami tidak bisa sebutkan soal ituKami siap memperdalam dengan Jepang untuk membiayai proyek-proyek lain ke depan,” jelasnya.Sementara menyoal kekurangan dana proyek itu, perseroan akan menggunakan dana debt equity sebesar 35 persen dari total dana yang dibutuhkanDimana dari debt equity itu 80 persen dibebankan kepada Showa Denco KK (SDK) sedang sisanya Antam.
Proyek CGA Tayan akan mengolah cadangan bauksit Antam di Tayan menjadi 300 ribu ton CGA, namun kedepannya perseroan akan menaikan produksinya hingga mencapai 500 ribu tonKomoditas CGA Tayan akan dijual di pasar ekspor dan di IndonesiaDimana 200 ribu ton diantaranya akan dijual melalui Showa Denko ke JepangSedang sisanya sebesar 100 ribu ton akan dijual di Domestik.
Alwin memperkirakan pembangunan pabrik itu membutuhkan waktu minimal tiga tahun dan diharapkan dapat berproduksi pada 2014 mendatangNamun, kedepannya peningkatan produksi paling cepat sudah dapat dilaksanakan pada 2017 mendatang atau 2,5 tahun sejak dimulainya produksi awal“Saat ini sudah melakukan aktifitas di wilayah pertambangan di Kabupaten Sanggau, dan sudah ada operasional produksi mulai sekitar Juni tahun lalu, dan telah mengeksploitasi beberapa ratus ribu ton bauksit dari wilayah pertambangan di Tayan,” kata dia.
Mulai 2014 perseron tidak lagi sekadar menjual bahan mentah yang dieksporNamun perseroan akan mengolahnya, dan setidaknya ada hampir 200 produk turunan yang bisa dihasilkan dari produk ini"Harus ada nilai tambah, tidak lagi sekedar bahan mentah dengan mengubah menjadi chemical grade alumina," tambahnya.
Data dari Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (Kapet), luas areal di Kabupaten Sanggau yang mengandung bauksit diperkirakan 73.300 hektare dengan cadangan sebanyak 422,921 juta metrik tonDan saat ini produksi awal diperkirakan dapat mencapai 300 ribu tonSaat ini kebutuhan kebutuhan pangsa pasar domestic mencapai 5,6 juta ton berarti hanya 5 persen baru bisa di serap produksi Antam, sisanya adalah pangsa pasar yang mesti di perhitungkan“Dan harga jual saat ini stabil di level USD 400-500 per ton.” pungkasnya(far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pendapatan Perusahaan Lem Naik Tipis
Redaktur : Tim Redaksi