jpnn.com - NANGGUNG - PT ANTAM (Persero) Tbk Unit Bisnis Pertambangan Emas Pongkor (ANTAM UBPE) berkomitmen menjaga ketertiban dan keamanan di wilayah operasional pertambangan.
External Relations Antam UBPE Pongkor, Arief Armanto mengatakan, sebagai perusahaan negara, ANTAM UBPE berupaya mengurangi potensi gangguan keamanan yang diakibatkan oleh penambangan emas tanpa izin (PETI) dan unsur pendukungnya.
BACA JUGA: Dahlah Dorong Hutama Karya Jadi Investor
Kejadian tewasnya sekuriti ANTAM UBPE pada Senin (23/5) lalu, di gerbang pintu masuk utama ANTAM UBPE, setelah ditabrak dan terseret oleh truk PETI yang membawa bijih emas (ORE), merupakan cermin ketidakamanan dan gangguan yang disebabkan PETI.
Menindaklanjuti hal itu, ANTAM UBPE menutup akses gerbang pintu masuk utama bagi mobil angkutan nontrayek (pelat hitam) yang menuju Kampung Ciguha.
Selain berpotensi mengganggu keamanan, jalur-jalur yang dilewati mobil angkutan nontrayek juga berbahaya karena melewati aset dan fasilitas perusahaan.
BACA JUGA: Dahlan Harapkan Dua Hal dari Panja Merpati
Hal ini disambut dan didukung masyarakat yang menginginkan adanya keamanan dan ketertiban. Warga Kampung Ciguha asli tetap diperkenankan masuk sesuai dengan peraturan yang berlaku.
ANTAM UBPE mengimbau agar masyarakat tidak terprovokasi pihak-pihak tidak bertanggung jawab. Penutupan akses melalui gerbang utama ini berpotensi dimanfaatkan pihak-pihak tidak bertanggung jawab dengan cara menghasut, khususnya oleh pihak berkepentingan terhadap bisnis angkutan tak terdaftar itu.
BACA JUGA: Faisal Basri Anggap Konsep Ekonomi Jokowi-JK Lebih Realistis
"Hal ini sebagai upaya ANTAM UBPE menertibkan keamanan sehubungan dengan wilayah yang dilewati masuk dalam wilayah operasional ANTAM UBPE. Sosialisasi ini telah dilakukan melalui berbagai koordinasi kepada aparatur pemerintahan desa, kecamatan dan khususnya kepada pihak kepolisian," pungkasnya. (*/dra)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jalur KA, Solusi Urai Penumpukan Kontainer di Tanjung Priok
Redaktur : Tim Redaksi