jpnn.com - MEDAN - Apes dialami Rhido Parbas (19). Sepeda motor Suzuki Satria FU miliknya dibakar massa, karena dia kepergok mencuri tas guru sekolah SD di Jalan Rukun, Desa Kolam Percut Seituan, Medan, Sabtu (11/10) pukul 07.30 WIB.
Peristiwa itu berawal saat Rhido mengantar ponakannya ke sekolah SD di Desa Kolam, Percut Seituan dengan mengendarai sepeda motor. Usai mengantarkan ponakannya, Rhido pun beranjak pulang.
BACA JUGA: Dua Minggu Diculik, Bocah Tiga Tahun Ditemukan
Namun di tengah perjalanan, Rhido melihat tas tergantung di salah satu sepeda motor yang tengah parkir di depan sekolah SD. Melihat itu, Rhido berniat mengambilnya dengan harapan ada uang di dalamnya.
Dengan penuh percaya diri, warga Pasar 11 Tembung ini pun mengambil tas tersebut. Namun, aksinya diketahui beberapa murid SD dan diteriaki maling. Diteriaki, Rhido pun berusaha kabur.
BACA JUGA: Polisi Usut Kasus Penembakan Pengacara LKBH PGRI
Apes, sepeda motornya mogok. Sementara massa yang sudah ramai pun langsung mengamankan Rhido. Tak sampai di situ saja, pemuda bertubuh kurus inipun dipukuli massa. Saking emosinya, massa pun menyiramkan bensin dan membakar sepeda motor Rhido.
Amuk massa itupun mengundang petugas Polsek Percut Seituan. Rhido pun diamankan bersama barang bukti tas hasil curiannya. “Isi tasnya cuma baju dan buku-buku saja. Aku pikir ada uang dan berang berharga yang bisa dijual,”ujar Rhido kesal.
BACA JUGA: Cucu Sejak SMP Ingin Bunuh Kakek Sendiri
Dikatakan Rhido, kalau dirinya nekat mencuri dikarenakan desakan butuh uang untuk membayar kredit sepeda motornya.
“Padahal aku mencuri untuk bayar kreditnya, eh ini malah sepeda motorku tak ada lagi karena dibakar massa,”ucap Rhido kesal.
Sementara Sri Hartati (30), guru SD warga Jl. Pringgan, Desa Kolam pun membuat laporan ke Polsek Percut Seituan.
"Kita sudah amankan tersangka," ujar Kapolsek Percut Seituan, Kompol Ronald Sipayung, SH SIK. (mri/han)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gadaikan Mobil Polisi, Dosen Ekonomi Dibui
Redaktur : Tim Redaksi