Antara Ahok, Prostitusi dan Cerita Nabi Sulaiman

Jumat, 17 April 2015 – 16:54 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku pernah mewacanakan membuat lokalisasi pekerja seks komersial (PSK). Namun, ide pria yang akrab disapa Ahok itu tidak terealisasi karena banyak mendapat caci maki.

Keterangan itu disampaikan Ahok menanggapi banyaknya lokalisasi terselubung. "Saya dulu ngomong lokalisasi dicaci maki semua orang," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Jumat (17/4).

BACA JUGA: Antara Kisah Vagina Street dan Tata Chubby (1)

Saat ini, kasus prostitusi memang tengah menjadi pembicaraan hangat seiring dibunuhnya Deudeuh Alfisyahrin di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (11/4) pukul 19.00 WIB. Deudeuh dibunuh Muhammad Prio Santoso pada Jumat (10/4) malam.

Nah, Pemprov DKI pun sudah memiliki rencana untuk meminimalisir berbagai praktik ilegal itu. "Makanya sekarang kalau terjadi peruntukan kos (untuk prostitusi) mesti tutup," ‎tambah Ahok.

BACA JUGA: Tata Chubby Terbunuh, Indekos Terindikasi Prostitusi Ditertibkan

Mantan Bupati Belitung Timur itu menambahkan, penegakan hukum penting dalam kasus prostitusi. Ahok mencontohkan hal itu dengan cerita Nabi Sulaiman. Pada saat itu ada dua pelacur yang datang kepada Nabi Sulaiman. Keduanya berebut bayi.

Ahok menambahkn, Nabi Sulaiman tidak langsung memberikan hukuman ‎mati terhadap pelacur tersebut. Sebab, Nabi Sulaiman lebih mengutamakan menegakkan keadilan.

BACA JUGA: Ahok Sarankan Ada Toko Khusus yang Jual Bir

"Padahal, kalau pakai hukum Allah, hukum Tuhan nih firman Tuhan, yang melakukan prostitusi dirajam sampai mati," tandas Ahok. (gil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Satpol PP Terjunkan 1.702 Anggota untuk Bersihkan Jakarta Jelang KAA


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler