Antara Fahri Hamzah, Adian Napitupulu, dan 7 Megaproyek DPR yang Ditolak Jokowi

Rabu, 19 Agustus 2015 – 12:34 WIB
Ilustrasi.

jpnn.com - JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan, Adian Napitupulu mengkritik pernyataan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah di sebuah acara prime time tv swasta, terkait pembangunan 7 megaproyek DPR RI.

Adian mengklaim, Fahri telah menyatakan ... dipilih oleh rakyatnya sendiri bukan karena dia cerdas tapi karena rakyat suka dia. Makanya kadang-kadang banyak orang juga datang ke (jadi anggota) DPR ini tidak cerdas, kadang-kadang mungkin rada-rada beloon.

BACA JUGA: Sutan: KPK Kena Batunya, Emang Dipikir Enak jadi Tersangka

"Entah apa maksud Fahri secara terbuka menghina anggota-anggota DPR di depan berjuta pemirsa tv. Entah kepuasan macam apa yang ada di hati Fahri setelah ia merendahkan 559 sejawatnya di DPR," ujar Adian, Selasa (19/8).

Pernyataan Fahri lanjutnya, tentu bukan hanya merendahkan sesama anggota DPR termasuk dari partainya sendiri tapi juga menghina DPR sebagai lembaga tinggi negara. "Bahkan, Fahri bisa dikata menghina puluhan juta rakyat yang memilih mereka," tegas Adian.

BACA JUGA: Pak Rizal Kalau Kritik Jokowi-JK di Sini Saja

Dia menjelasan, Fahri menyatakan hal itu terkait dengan argumentasinya untuk menggolkan 7 gedung baru DPR senilai Rp1 triliun. Sementara diketahui, Presiden Joko Widodo sudah menolak untuk meresmikan pembangunan tujuh proyek di Kompleks Parlemen, Senayan. Kepala Negara ingin ada usulan yang jelas terlebih dahulu dari DPR sebelum meresmikan proyek tersebut.

"Entah hal besar apa di balik pembangunan 7 gedung DPR itu sampai untuk hal itu Fahri rela menyebut sejawatnya di DPR dengan rada-rada bloon," ujar Adian.

BACA JUGA: Sang Pengadang Moge Naik ke Lantai 2 Dilantas Polda, Mau Apa?

Fahri menurut Adian, sering mengatakan ingin membangun DPR yang modern. Namun Fahri mungkin hanya melihat bahwa modern itu sebatas bangunan megah, atau jas, dasi, dan kilatan kulit sepatu. 

"Fahri tidak melihat bahwa DPR modern tercermin dari cara berfikir, cara bicara dan tidak berperilaku kanibal pada sesama anggota DPR, menghargai institusi DPR dan pastinya menghormati setinggi-tingginya rakyat, buruh, atau para santri yang telah menggunakan hak pilihnya," ujarnya.

Adian pun mendesak Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) tidak membiarkan martabat DPR dan 559 anggotanya direndahkan pimpinannya sendiri, karena bagaimana mungkin orang lain menghormati DPR jika pimpinannya sendiri tidak menghargai anggota dan institusi DPR.

"Kepada Fahri, saya sarankan untuk belajar bersyukur pada apa yang sudah dimilikinya dengan tidak merendahkan buruh, santri, juga sesama anggota DPR," pungkasnya. (fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Sidang Putusan, Sutan: Kalau Dihukum Mati, Saya Siap!


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler