jpnn.com - JAKARTA - Nomor urut dinilai tidak punya makna apapun terhadap peluang kemenangan pasangan calon presiden/calon wakil presiden pada pemilihan Presiden, 9 Juli mendatang.
Terbukti, dari dua pelaksanaan pemilu sebelumnya, pemenang bukan capres bernomor urut kecil.
BACA JUGA: Minta Pimpinan MPR Desak SBY Bawa Prabowo ke Pengadilan HAM
Direktur Sinergi Masyarakat Untuk Demokrasi Indonesia (Sigma), Said Salahudin membeberkan, pada pemilu 2004 pemenang capres justru diraih pasangan dengan nomor urut 4. Sementara pada pilpres 2009, dimenangkan pasangan dengan nomor urut 2.
"Tapi mungkin bagi masyarakat yang percaya feng shui, mungkin nomor urut 1 bagi pasangan Prabowo-Hatta dianggap memberi tanda positif dibanding nomor urut 2, yang didapat Jokowi-JK. Karena dalam feng shui angka 1 disebut bintang uang yang selalu menguntungkan. Sementara angka 2 bintang penyakit yang membawa pada penyakit yang sangat serius," katanya di Jakarta, Minggu (1/6).
BACA JUGA: Suasana Rumah Baru Jokowi Masih Lengang
Selain masyarakat yang percaya fengshui, bagi masyarakat yang percaya primbon kata Said, angka 1 juga ditafsirkan pertanda kelahiran pemimpin yang memberi harapan baik untuk mencapai kesuksesan.
Angka 1 juga dimaknai sebagai pemberi cahaya, pemberi ide, dan bijaksana. Namun bisa juga bersifat egois. Sedangkan angka 2 dimaknai tidak serius melaksanakan rencana yang dibuat, sering berubah-ubah, kurang percaya diri, namun punya sisi lembut dan memiliki kekuatan intuisi.
BACA JUGA: Prabowo Akui Ada Kader Nakal di Gerindra
"Sementara bagi umat Islam, angka 1 maupun angka 2 punya keistimewaan masing-masing, dan sama baiknya. Jadi semua kembali kepada penilaian masyarakat yang akan menjadi pemilih dari kedua pasangan itu. Mau percaya pada fengshui, silahkan. Mau percaya pada primbon, ya monggo,” katanya.
Namun begitu, Said menyarankan agar masyarakat lebih mengendepankan rasio dalam memilih capres-cawapres, tanpa harus terjebak dalam makna angka-angka yang ada.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Awas! Cokelat Hazelnut Mengandung Babi dan Tidak Punya Izin Edar
Redaktur : Tim Redaksi