Antasari Bantah Kompromi dengan SBY

Senin, 03 November 2008 – 20:07 WIB
JAKARTA - Ketua Komosi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar membantah jika keputusan KPK menetapkan Aulia Pohan Cs sebagai tersangka merupakan hasil kompromi politik dengan IstanaMenurutnya, penetapan tersangka atas Aulia Pohan juga bukan untuk popularitas KPK.   "Saya cermati media massa, dikatakan ada kompromi politik KPK dan presiden untuk dongkrak popularitas

BACA JUGA: Amrozi Tetap akan Dieksekusi

Ini yang perlu saya luruskan bahwa tidak ada kompromi-kompromian," ujar Antasari di gedung KPK, Senin (3/11).   Menurut mantan jaksa ini, dalam dugaan korupsi dana YPPI BI yang ditangani KPK itu sudah ada tersangka, terdakwa dan perkara yang sudah diputus Pengadilan
Artinya, sambung Antasari, perkara tersebut bukan barang baru bagi KPK

BACA JUGA: Aulia Pohan Siap Jadi Terdakwa

  "Kita sudah sidik sejak awal tahun jadi yang kita tangani bukan baru sekarang
Jadi jangan kita fasilitasi pihak-pihak tertentu untuk mempolitisasi kasus ini

BACA JUGA: MA Tetap Tangani Sengketa Pemilu

Ini semata langkah hukum yang profesional," tandasnya.   Jika memang penetapan status tersangka atas Aulia Pohan karena semata-mata pertimbangan hukum, lantas kapan ayah artis Annisa Larasati Pohan itu ditahan? Antasari sekali lagi berkilah.   "Kita harus tetap lihat proses hukumnya secara eleganRencana penyidikan yang telah kita tetapkan, kita akan melakukan kegiatan antara lain pemeriksaan saksi dan tersangkaPemeriksaan tersangka ini adalah kegiatan penyidikan, penyidikan kita maksimalkan alat buktiYang anda tanyakan nanti sepenuhkan kita serahkan pada penyidik," tuturnya.   Ditambahkan, penyidik lah yang menentukan perlu dan tidaknya penahanan atas Aulia Pohan Cs dilakukan"Beri kesempatan penyidik untuk lakukan tugasnya dulu," tandasnya.   Yang pasti, sambung Antasari, KPK sudah meminta Ditjen Imigrasi mencekal Aulia Pohan Cs"Yang bersangkutan sudah kami cekal beberapa waktu lalu," pungkasnya.(ara/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Hampir Miskin Penerima BLT Terbanyak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler