JAKARTA-- Penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abdullah Hehamahua menuding permasalahan hukum dan etika yang melibatkan Ketua KPK nonaktif Antasari Azhar tak lepas dari peran DPRSebagai pihak yang berwenang memilih ketua KPK, DPR seharusnya memilih figur yang bersih dan tidak berpotensi bermasalah di kemudian hari
BACA JUGA: Polri Tunggu Hasil Pencocokan DNA dan Contoh Rambut
Abdullah malah menyebut figur ketua KPK mestinya mendekati figur malaikat
BACA JUGA: Antasari Selipkan USD 10 Ribu ke Saku Jasin
Bahkan harus seperi malaikat," ucap Abdullah keada wartawan di Jakarta, Kamis (6/8).Anggota pengawas internal KPK ini menyebutkan, sampai kini pihaknya belum menyimpulkan apakah tindakan Antasari bertemu dengan tersangka korupsi pengadaan alat komunikasi Direktur Masaro Radiokom Anggoro Wijoyo di Singapura, menyalahi etika pimpinan KPK atau tidak
BACA JUGA: Lunasi BPIH, JCH Segera Manasik
"Kalau terbukti bersalah, sesuai kode etik, nggak perlu lagi (harus diberhentikan permanen, red)," ungkapnya.Sejak masuk bursa sampai akhirnya terpilih lewat fit and prpoer test di Komisi III DPR akhir 2007, Antasari sudah ditentang sejumlah LSM pemantau korupsiKinerja Antasari semasa masih jadi jaksa dinilai punya catatan hitamContohnya, soal kelambanan dia mengeksekusi Hutomo Mandala Putra dalam kasus pembunuhan hakim agung Syafiudin Kartasamita, sehingga putra mahkota keluarga Cendana itu kabur(pra/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diduga Nakal, Ribuan Produk Elektronik Disegel
Redaktur : Tim Redaksi