Antena UHF Laris Manis di Glodok

Jumat, 25 Juni 2010 – 12:08 WIB
DIMINATI - Mallo, salah seorang pedagang kawasan Pecinan, Pasar Glodok, menunjukkan antena UHF yang diserbu pembeli seiring 'demam' Piala Dunia 2010. Foto: Eddy Adha/JPNN.
JAKARTA - Perhelatan akbar event Piala Dunia (PD) 2010 ternyata tidak hanya membawa kesenangan bagi penggila sepakbola, tetapi juga membawa berkah tersendiri bagi pedagang elektronik yang ada di kawasan Pecinan, Glodok, JakartaPasalnya, penggemar bola di Jakarta ramai-ramai membeli antena UHF untuk dapat menyaksikan siaran langsung piala dunia tersebut.

Dalam seminggu, pedagang elektronik di kawasan itu bisa menjual tiga hingga lima dus antena UHF

BACA JUGA: BTN Kucuri SMF Rp 500 Miliar

Hal itu antara lain seperti yang dituturkan oleh Johan, seorang pedagang elektronik di Pasar Glodok, kepada JPNN
"Alhamdulillah, selama piala dunia ini, orang ramai membeli antena UHF

BACA JUGA: Gardu Duri Kosambi Rusak, Sebagian Jakarta Padam

Soalnya kalau pakai antena UHF ini bisa menyaksikan secara langsung lewat RCTI dan Global TV yang menyiarkan piala dunia ini," ujar Johan, Jumat (25/6).

Kalau di hari-hari biasa antena UHF ini paling banter laku satu dus dalam sebulan, tapi menurut Johan, menjelang hingga hampir berakhirnya babak penyisihan PD 2010, antena itu masih diburu oleh pembeli
Harganya pun bervariasi, mulai dari sekitar Rp 150 ribu hingga yang termurah Rp 25 ribu.

Disebutkan Johan pula, dalam sebulan terakhir ini saja ia sudah menjual delapan dus antena UHF jenis Trillion (WA950TG)

BACA JUGA: Belanja Iklan Naik 84 Persen

Satu dus sendiri berisikan 10 buah antena"Antena ini lengkap dengan tali kabel, remote control-nya dan booster untuk mengontrol kebersihan tampilan di layar televisiHarganya Rp 150 ribu saja," sebutnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Mallo Pardede, pedagang antena di lantai 4 Pasar GlodokMenurutnya, tingkat pembelian antena memang sedang meroketNamun katanya pula, kondisi ini tidak begitu berpengaruh secara signifikan terhadap dagangannyaSebab, masyarakat cenderung lebih sering membeli barang-barang yang berada di lantai dasar Pasar Glodok, maupun di toko-toko yang tepat berada tepi jalan kawasan Pecinan tersebut.

"Antena yang laris juga ada jenis 'goceng' (jenis PF 5000 S, Red) yang iklannya artis MandraTapi yang rame itu di bawahKalau saya yang jualan di atas sini, nggak begitu ramai," ungkap Mallo.

Masyarakat sendiri menurut Mallo, lebih memilih membeli antena UHF ketimbang membeli receiver parabola soccer yang harganya mahalHal itu lantaran antena UHF harganya lebih terjangkau per bijinya"Malah, ada pula yang sudah satu paket, termasuk antena UHF yang pake rotator dan remote control," ujar Mallo.

"Daripada membeli receiver soccer yang harganya minimal Rp 2 juta, orang suka yang lebih murahYang beli remote control juga banyakAlasannya karena suka gonta-ganti channelKan Piala Dunia terkadang bersamaan mainnya," imbuh Mallo(die/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bidik Pertumbuhan 10 Persen


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler