Antipenguasa Beraksi, PM Syria Mundur

Rabu, 30 Maret 2011 – 11:33 WIB

DAMASKUS - Gelombang unjuk rasa anti pemerintah di Syria, sukses melahirkan perubahanKemarin (29/3), kabinet Syria yang dipimpin Perdana Menteri (PM) Mohammed Naji Otri bubar

BACA JUGA: Spider Man Taklukkan Gedung Tertinggi Dunia

Presiden Bashar al-Assad pun langsung mengabulkan pengunduran diri Otri dan anggota kabinetnya

   
"Setelah menerima surat pengunduran diri kabinet, Presiden Bashar al-Assad menunjuk Mohammed Naji Otri sebagai PM sementara selama kabinet baru belum terbentuk," kata jubir kepresidenan sebagaimana dilansir Kantor Berita SANA

BACA JUGA: SBY Serukan Adanya Gencatan Senjata di Libya

Selanjutnya, Otri bertugas membentuk kabinet baru
Diharapkan, kabinet baru bisa terbentuk dalam hitungan hari

BACA JUGA: Pemerintah Larang Produksi Air Minum Bersumber dari Air Hujan



Bubarnya kabinet Syria memaksa Assad yang sudah memerintah selama lebih dari satu dekade untuk menjalankan agenda reformasiRencananya, hari ini, pemimpin 45 tahun itu akan menyampaikan pidato nasionalKonon, dia juga akan mengakhiri undang-undang darurat yang sudah diterapkan sejak Partai Baath dan ayah Assad, Hafez al-Assad, berkuasa di Syria pada 1963

Selain menuntut berakhirnya undang-undang darurat yang melanggengkan kekuasaan dinasti politik Assad, massa oposisi juga mendesak pemerintah meliberalisasi hukum, media dan parpolSelama empat dekade terakhir, rakyat menganggap pemerintah terlalu mengekang hak-hak masyarakatBaik hak untuk menyampaikan pendapat, berpolitik maupun berekspresi lewat media

Sejak unjuk rasa berdarah yang merenggut nyawa sedikitnya 60 orang pada 18 Maret lalu, kelompok anti pemerintah semakin bersemangat menyuarakan perubahanMeski harus berhadapan dengan aparat bersenjata lengkap, mereka tidak gentarKini, setelah 32 menteri dalam kabinet Otri mengundurkan diri pun, massa oposisi tetap kritis terhadap pemerintahMereka tak akan berhenti sebelum reformasi terlaksana

Tapi, massa pro pemerintah pun tak mau kalahKemarin, ratusan ribu pendukung dan simpatisan Assad turun ke jalanDalam aksi protes sekaligus unjuk kekuatan itu, massa pro pemerintah menyerukan persatuan nasional"Sebelumnya, tidak pernah ada isu sektarianIni hanyalah konspirasi untuk menghancurkan Syria," kata Jinane Adra, perempuan 36 tahun yang sengaja datang dari Arab Saudi untuk mendukung Assad.

Bersama dua anaknya yang masih balita, Adra mengimbau seluruh warga Syria bersatu"Rakyat Syria itu satuTidak ada celah bagi perbedaan keyakinan untuk memecah-belah kita," ujarnya sambil mengusung potret diri Assad dan membawa beberapa tangkai bungaPernyataan yang sama disampaikan Mohammed Ali dan sejumlah demonstran lain dalam unjuk rasa damai tersebut

Di mata rakyatnya, Assad yang mewarisi kursi presiden dari sang ayah, adalah seorang pahlawanSelama 11 tahun memerintah, dia selalu mampu menunjukkan kewibawaannyaTerutama, saat berhadapan dengan Amerika Serikat (AS) dan sekutunyaBahkan, di kawasan Timur Tengah, dia dikenal sebagai pemimpin paling anti-BaratKarena itu, tidak heran jika rakyat Syria begitu mencintainya(AP/AFP/hep)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pabrik Amunisi Yaman Meledak, 110 Orang Tewas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler