Antisipasi Banjir, DKI Kebut Perbaikan 64 Pompa

Jumat, 25 November 2011 – 00:45 WIB

ANTISIPASI terhadap ancaman banjir dan genangan terus dilakukan Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI JakartaSalah satunya dengan memperbaiki pompa air yang tidak berfungsi atau rusak

BACA JUGA: Dongkrak Anggaran Pemeliharaan Saluran



Pada 2010, ada sebanyak 10 pompa air yang berada di underpass telah diperbaiki
Lalu, di tahun 2011, ada sebanyak 64 pompa air yang sedang diperbaiki dan dipastikan akan rampung pada akhir tahun 2011.

Kepala Dinas PU DKI Jakarta, Ery Basworo mengatakan pemeliharaan dan perbaikan pompa-pompa air yang dimiliki Dinas PU harus terus dilakukan

BACA JUGA: Dua Hari, Belasan Siswa SMP di Bekasi Kesurupan

Kondisi pompa-pompa air harus dalam keadaan baik dan dapat berfungsi dengan optimal untuk menyedot banjir atau genangan air dialirkan ke laut.

"Untuk menghadapi musim hujan, sudah banyak pompa-pompa air yang diganti dan diperbaiki
Setelah diganti dan diperbaiki, maka kami akan lanjutkan pemeliharaanya agar tetap berfungsi dengan baik dan optimal," kata Ery, Kamis (24/11).

Pompa yang diganti atau diperbaiki, pada umumnya ada di underpass, waduk dan polder

BACA JUGA: DKI Segera Keruk Sungai Maret 2012

Biasanya pompa rusak dikarenakan adanya sampah dan endapan lumpur yang menyangkut dibagian baling-baling pompa

Salah satu pompa air yang ada di underpass yang sedang diperbaiki yaitu di underpas Cawang, UKI, Jakarta Timur ada satu pompa yang rusak karena baling-balingnya terbelit sampah.

"Di setiap underpass harus ada pompanya, karena dapat mengalirkan air yang turun kebawahNamun di underpass ada dua tampungan air, setiap satu tampungan air bisa menampung air selama 30 menit hingga satu jam tanpa pompa dengan curah hujan 100 milimeter per jamSedangkan dengan pompa bisa melebihi satu jam daya tampungnya," jelasnya.

Untuk aliran listrik yang menggerakkan pompa air, Ery menegaskan selama ini ada dua sumber listrik yaitu satu di Markas Besar Kepolisian (MABAK), Jakarta Selatan, dan gensetJadi kalau listrik mati, bisa menggunakan genset untuk menghidupkan pompa air.

Dia merincikan, hingga saat ini Pemprov DKI telah memiliki 100 pompa air di polder dan waduk, 82 unit pompa mobile yang ada di dinas dan suku dinas lima wilayah dengan kekuatan menyedot air 100-200 liter perdetikKemudian ada 46 pompa air tersebar di 10 underpas di JakartaTidak hanya itu, Badan Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSC) sebanyak 8 pompa mobile dengan kekuatan 250 liter perdetik.

Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air Dinas PU DKI Jakarta, Tarjuki, menerangkan pada tahun 2010 pihaknya telah memperbaiki 20 pompa yang berada di underpasUntuk tahun ini, pihaknya sedang memperbaiki 64 pompa air di seluruh wilayah DKIUmumnya, pompa mengalami kerusakan ringan sehingga tidak sulit untuk memperbaikinya.

"Hanya di kawasan Pluit perbaikannya agar berat, karena dari 11 pompa ada tiga pompa yang kondisinya tidak mau jalanHal ini disebabkan koplingnya rusakSulit dilakukan karena ini merupakan pompa drainase yang harus terus menerus dihidupkan untuk mengalirkan air," jelasnya.

Dia mengakui, anggaran pemeliharaan dan perbaikan pompa-pompa air yang dialokasikan dalam APBD 2011 sangatlah kecilYaitu hanya Rp 6 miliar saja untuk satu tahun, padahal idealnya harus berjumlah Rp 30 hingga 40 miliar(wok/rul)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tewas di Atas Sajadah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler