Antisipasi Konflik Akibat Pilkades, Unsur Pengamanan Lakukan ini

Kamis, 24 Juni 2021 – 23:29 WIB
Asda I Kabupaten Serang, Nanang Supriatna saat memimpin Rapat Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial Tingkat Kabupaten Serang Tahun Anggaran 2021 di Serang, Kamis. ANTARA/Lukman Hakim.

jpnn.com, SERANG - Tim terpadu penanganan konflik sosial Kabupaten Serang, Banten, bergerak cepat mengantisipasi terjadinya konflik sosial dari pelaksanaan pemilihan kepala desa (Pilkades).

Sebagai langkah awal, tim terpadu telah melakukan pemetaan.

BACA JUGA: 4 Pekerja Bangunan yang Tewas Ditembak Sempat Dibela Warga

Pilkades serentak di Serang, Banten rencananya akan digelar Juli mendatang.

"Kami Pemkab Serang, kepolisian dan TNI sebagai unsur pengamanan sudah membuat mapping permasalahan konflik yang kira-kira bakal terjadi. Jadi nanti biar diantisipasi supaya tidak terjadi,” ujar Asda I Kabupaten Serang Nanang Supriatna.

BACA JUGA: Sedih! 4 dari 5 Orang Korban Tewas di Yahukimo Pekerja Bangunan

Nanang menyatakan hal tersebut saat memimpin Rapat Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial Tingkat Kabupaten Serang Tahun Anggaran 2021 di Serang, Kamis (24/6).

Dalam rapat yang digelar Badan Kesbangpol itu Nanang mengungkapkan pihaknya secara rutin melaksanakan rakor untuk mengantisipasi dan mencegah secara dini tentang konflik sosial.

BACA JUGA: Keren! Wanita Ini Berhasil Damaikan 2 Anggota Dewan yang Berseteru

Dia memaparkan, berdasarkan hasil rakor ada beberapa poin yang menjadi bahan perhatian dari Badan Kesbangpol.

Pertama, menjelang pilkades yang akan digelar pada 11 Juli 2021, dimana tahapan terakhir sudah dilaksanakan tes tertulis yang di ikuti 27 desa.

“Itu efeknya bakal calon yang tidak lulus masih harus diperhatikan, begitupun yang lolos ke tahapan selanjutnya. Itu yang pertama,” katanya.

Yang kedua, lanjutnya, masih pada pelaksanaan pilkades, namun terkait mengantisipasi penyebaran COVID-19, sebab akan terjadi kerumunan pada hari pencoblosan.

Tepatnya di Desa Ranjeng, Kecamatan Ciruas dengan jumlah 10 ribu pemilih dan di Desa Cikande, Kecamatan Cikande, sebanyak 13 ribu pemilih.

“Itu pemilih akan berkumpul di satu tempat walaupun disekat di masing-masing TPS."

"Ada 33 TPS tapi di satu lokasi, yakni di lapangan, sehingga dari rapat ini kami berpikir akan rawan penyebaran COVID-19, maka diusulkan penanganannya," katanya.

Dia berharap pelaksanaan pilkades bisa dilakukan seperti Pemilihan Bupati Serang 2020 dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat, di mana untuk masing-masing kampung disiapkan TPS.

“Jadi tidak satu tempat, sehingga kerumunan terurai tidak dalam satu tempat. Itu akan dirapatkan nanti oleh panitia pilkades kabupaten,” tambahnya.

Oleh karena itu kata dia, jika tidak ada upaya dari Forkopimda maupun Satgas COVID-19 dikhawatirkan akan timbul klaster baru.

Dia menambahkan, untuk masa kampanye sendiri dipastikan tidak ada pengumpulan massa.

“Tidak ada pengumpulan massa, mereka sudah punya tim masing-masing,” tuturnya.

Sementara Plt Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Serang Adjat Gunawan mengatakan pada intinya rakor yang dilaksanakan adalah untuk menyampaikan informasi agar konflik sosial tidak terjadi.

“Pada dasarnya kita mencegah secara dini agar tidak terjadi konflik sosial,” ujar Adjat.(Antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler