Antisipasi Krisis, ASEAN Plus Siapkan Rp800 Triliun

Sabtu, 25 Oktober 2008 – 10:05 WIB
Presiden SBY (tengah) bersama sejumlah kepala negara pada KTT di Beijing. Foto: Abror Rizki
BEIJING – Pemerintah negara-negara ASEAN plus Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan atau disebut ASEAN Plus 3 menyiapkan dana setidaknya USD 80 miliar (sekitar Rp 800 triliun) untuk mengantisipasi krisis keuangan dunia meluas hingga ke kawasan Asia TenggaraDana tersebut berasal dari penyisihan cadangan devisa 10 negara ASEAN plus Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan.
Kesepakatan tersebut diputuskan dalam pertemuan sepuluh pemimpin negara ASEAN plus Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan di Beijing, Tiongkok, Kamis (24/10) malam

BACA JUGA: Pasukan Garuda Sulap Sendok di Lebanon

Pertemuan tersebut digelar sehari menjelang pembukaan Asia-Europe Meeting (ASEM) yang dibuka Perdana Menteri Tiongkok Wen Jiabao Jumat petang (25/10)

Dengan kesepakatan swap multilateral ini, sepuluh negara ASEAN dan tiga negara mitranya di Asia akan memiliki akses setiap saat pada akumulasi dana tersebut guna memperkuat cadangan devisa negerinya bila terkena dampak krisis

BACA JUGA: Suara Tiga Negara Bagian Milik Obama

Mekanisme multilateral swap ini akan mulai berlaku semester pertama 2009.
Dalam pertemuan tersebut, Korea Selatan, Tiongkok, dan Jepang sepakat menyediakan 80 persen dari total akumulasi dana atau sekitar USD 65 miliar (sekitar Rp 650 triliun)
Sisanya ditanggung oleh sepuluh negara ASEAN, yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, Kamboja, Vietnam, Filipina, Laos, Thailand, Myanmar, dan Brunei Darussalam.
Juru Bicara Kepresidenan Dino Patti Djalal mengatakan, kepala pemerintah dari ASEAN+3 mendorong inisiatif Chiang Mai berlaku lebih cepat dibanding kesepakatan semula

BACA JUGA: Thaksin Tak Khawatir Diekstradisi

Hal ini disebabkan keprihatinan bahwa krisis yang saat ini lebih banyak dirasakan Amerika Serikat dan Eropa terus merembet ke kawasan  Asia.
Inisiatif Chiang Mai adalah kesepakatan negara-negara ASEAN+3 untuk melakukan bilateral swap atau pinjaman antarnegara guna memperkuat cadangan devisa dalam menghadapi krisis keuangan"Pertemuan tadi malam (Kamis malam) sepakat untuk memperluas Chiang Mai Initiative menjadi multilateral swap yang dapat digunakan seluruh negara ASEAN+3," terang Dino.
Para kepala negara juga sepakat mempercepat finalisasi pembahasan mekanisme swap dan pengelolaan akumulasi dana cadangan tersebutDalam waktu dekat, para menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari seluruh negara ASEAN+3 akan bertemu untuk membahas teknis financial swap"Saat ini sudah ada action plan-nyaIntinya dalam situasi saat ini,kerjasama ekonomi ASEAN+3 menjadi prioritas yang lebih besar lagi," kata Dino.
Meski kepala negara ASEAN+3 meyakini ketahanan perekonomian Asia terhadap krisis kini lebih baik dibandingkan Eropa dan Amerika, namun seluruh negara harus mengantisipasi dampaknya karena seluruh dunia diyakini akan mengalami perlambatan ekonomi
Para kepala negara ASEAN+3 juga sepakat untuk tidak membangun proteksi ekonomi, melainkan harus meningkatkan kerjasama ekonomi di bidang perdagangan dan investasi agar ekonomi masing-masing negara tetap sehat.
Sebelum mengikuti pembukaan ASEM di Balai Agung Rakyat (Great Hall of The People), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Perdana Menteri Denmark, dan Perdana Menteri Polandia kemarin sempat melakukan video conference dengan Sekjen PBB Ban Ki Moon di Hotel Grand Hyatt BeijingTelekonferensi tersebut membicarakan dampak krisis keuangan global terhadap upaya global untuk mengatasi perubahan iklim
"Presiden SBY khawatir dana-dana yang tadinya diarahkan untuk perubahan iklim menjadi mengendur dan perhatian politik pada global warming juga terbagi," terang Dino.
Meski demikian, seluruh peserta telekonferensi sepakat agar upaya untuk menciptakan ekonomi yang beremisi rendah menjadi solusi bagi upaya bersama untuk mengatasi krisis keuangan internasional(noe)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Aktivis HAM Tiongkok Raih Penghargaan HAM dari Uni Eropa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler