Antisipasi Krisis Pangan, Kementana Gerak Cepar Berikan Ratusan Pompa Air di Riau

Sabtu, 13 Juli 2024 – 16:55 WIB
Kementan telah memberikan bantuan berupa pompa air sejumlah 240 unit yang telah terpasang 100 persen. Foto: Kementan

jpnn.com, RIAU - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Hortikultura bersama Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BSIP Riau) menggelar Rapat Koordinasi dan percepatan tanam sebagai aksi nyata dari Satuan Tugas Antisipasi Darurat Pangan di dua Kabupaten Provinsi Riau, yaitu Pelalawan (10/7) dan Kabupaten Indragiri Hilir, Kamis (11/7).

Langkah itu mereka lakukan untuk mengantisipasi ancaman krisis pangan akibat prediksi adanya kekeringan dan kondisi stok beras yang menipis di tingkat global.

Direktur Buah dan Florikultura, Dr. Liferdi Lukman mengatakan Indonesia saat ini berada dalam kondisi yang tidak baik-baik saja.

BACA JUGA: Kementan Dorong Peningkatan Produksi Hortikultura jadi Prioritas Utama

"Kami lihat Vietnam yang biasa memiliki stok beras 6-8 juta ton, saat ini hanya memiliki stok 300 ribu ton, karenanya pemerintah menetapkan kondisi darurat pangan yang harus disikapi dengan langkah yang tidak biasa-biasa saja,” ungkap Dr. Liferdi saat memberikan arahan.

Doktor Ilmu Pertananian Jebolan IPB University itu menyampaikan progress PAT di Kabupaten Pelalawan berada di zona merah di antara 12 Kabupaten lainnya di Provinsi Riau dengan realisasi pompanisasi, oplah dan padi gogo sebesar 3,59% atau seluas 256,5 Ha dari total target 7.139 Ha.

BACA JUGA: Kementan Memacu Semangat Penyuluh, Optimistis Pembangunan Pertanian Makin Inovatif

Sementara itu, progress realisasi di Kabupaten Indragiri Hilir sudah cukup baik dan berada di zona hijau dengan realisasi 30,15% atau seluas 2.828,8 Ha dari total target 9.382 Ha.

Rakor ini sebagai upaya mempercepat realisasi PAT, yaitu pompanisasi, optimasi lahan rawa, dan tusip padi gogo.

BACA JUGA: Gandeng Unas, Kementan Kembangkan Kampung Hortikultura Ramah Lingkungan di Sukabumi

Untuk wilayah Provinsi Riau memiliki target pompanisasi seluas 18.557 Ha, target Oplah 3.336 Ha dan Target Tusip Padi Gogo 17.112 Ha dengan total target PAT seluas 39.005 Ha.

Kementan telah memberikan bantuan berupa pompa air sejumlah 240 unit yang telah terpasang 100 persen.

“Dengan adanya bantuan pompa air diharapkan dapat membantu ketersediaan air untuk bercocok tanam, sehingga target PAT juga tentu bisa dicapai, baik melalui peningkatan indeks pertanaman (IP) maupun melalui penambahan areal tanam baru,” tambahnya.

Bupati Pelalawan, Zukri menyatakan pihaknya mendukung penuh program Kementan dalam upaya meningkatkan produksi padi di Kabupaten Pelalawan.

“Oleh karenanya, perlu sinergi antara Dinas Pertanian dan Dinas Perkebunan untuk merealisasikan penanaman padi gogo dan mendorong oplah di Kecamatan Kuala Kampar yang memiliki luas potensi 6.000 Ha," ungkap Zukri.

Zukri menambahkan, hampir 70 persen pemenuhan kebutuhan beras provinsi Riau didatangkan dari luar seperti Palembang, Lampung, Jawa, Sumbar dan Sumut.

Kondisi darurat pangan saat ini mengharuskan semua pihak bersinergi dalam rangka penyediaan pangan mengingat Kabupaten Pelalawan memiliki luasan tanam yang signifikan.

Sementara itu, Pj Bupati Indragiri Hilir (Inhil), Herman mengapresiasi langkah koordinasi satgas antisipasi darurat pangan di Kabupaten Inhil.

Dirinya memaparkan langkah-langkah yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten dalam upaya penyediaan beras di daerahnya, salah satunya dengan melakukan penanaman serentak seluas 3.000 Ha sebagai ujicoba dari lahan yang ada di Inhil seluas 17 ribu Ha.

“Selain sisi hulu yang diperhatikan, pemda juga berupaya mendorong hilirisasi beras melalui pengemasan (packaging) yang baik agar dapat dijual dan diterima di pasaran,” ujar Herman.

Selain koordinasi, Tim Satgas Antisipasi Darurat Pangan melakukan percepatan tanam di lokasi PAT masing2 Kabupaten.

Lokasi yang penanaman di Kabupaten Pelalawan berada di Kelurahan Pelalawan, Kecamatan Pelalawan.

Dari hasil peninjauan lapangan, terdapat 3 poktan penerima bantuan 2 unit pompa ukuran 6 inch yaitu Poktan Berkat Yakin, Berkat Usaha dan Poktan Berkat Mandiri dengan total luasan 61 Ha untuk kegiatan pompanisasi tersebut.

Sementara itu, penanaman di Kabupaten Indragiri Hilir dilakukan di lokasi oplah Gapoktan Muara Baru yang berada di Kelurahan Benteng, Kecamatan Sungai Batang Kabupaten Indragiri Hilir.

Luasan lokasi oplah tersebut yaitu 500 ha dan sudah mulai tanam periode ke dua (IP 200) pada bulan Juli-September ini.

“Harapan kami semoga kegiatan oplah ke depan dapat berjalan sehingga produksi meningkat. Para petani disini semangat untuk melanjutkan program ini peningkatan IP dari IP 100 menuju IP 200,” ungkap Misbar, Ketua Gapoktan Muara Baru. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan Gelar Acara Internasional di Jakarta, Peluang Bagi Produk Hortikultura Indonesia


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler