Antisipasi La Nina, Mensos Minta Tagana Bersinergi dengan Kopassus

Jumat, 18 Desember 2020 – 10:13 WIB
Menteri Sosial RI (Ad Interim), Muhadjir Effendy didampingi Danjen Kopassus Mayjen TNI Mohamad Hasan pada Apel Kesiapsiagaan Tagana dan Kopassus Dalam Rangka Mengatasi Dampak La Nina di Markas Komando Kopassus, Cijantung, Jakarta, Kamis (17/12).  Foto: Humas Kemensos.

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Sosial Ad Interim Muhadjir Effendi meminta Taruna Siaga Bencana (Tagana) bersinergi dengan prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD), mengatasi dampak La Nina.

"Saya meminta kepada seluruh Tagana untuk meningkatkan kesiapsiagaan atas kemungkinan terjadi bencana dampak La Nina, serta terus bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk dengan para prajurit Kopassus, ” pinta Muhadjir didampingi Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus TNI AD Mayjen TNI Mohamad Hasan, pada "Apel Kesiapsiagaan Tagana dan Kopassus Dalam Rangka Mengatasi Dampak La Nina" di Markas Komando Kopassus, Cijantung, Jakarta, Kamis (17/12).

BACA JUGA: Cuaca Ekstrem, Jokowi Imbau Warga Tingkatkan Kewaspadaan

Letak geografis Indonesia berada di cincin api menjadikannya salah satu negara yang rawan bencana.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat dari Januari hingga 10 Desember 2020 terdapat 2.676 bencana.

“Kondisi itu membuktikan Indonesia rawan bencana ditambah pandemi Covid-19 hingga 16 Desember berjumlah 636.154 kasus terpapar, 521.984 sembuh, serta 19.248 meninggal," kata Muhadjir.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis data pada akhir Desember hingga Maret 2021 diprediksi terjadi fenomena alam La Nina, yang menyebabkan curah hujan berkembang  sampai 40 persen dari kondisi musim hujan biasa.

BACA JUGA: Muhadjir: Penanganan Covid-19 Tetap, Sembari Fokus ke Pemulihan Ekonomi

Menurut Muhadjir, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa fenomena La Nina diprediksi meningkatkan akumulasi curah hujan bulanan. "(Presiden) meminta kami mengantisipasi berbagai kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi," ungkapnya.

Dia mengatakan sejak lama Kementerian Sosial (Kemensos) RI melaksanakan penanggulangan bencana berbasis masyarakat.

BACA JUGA: Kopassus Turun Salurkan Bantuan, Warga tak Mampu Kagum dan Bersyukur

Salah satunya satunya melalui pembentukan Tagana, pada 24 Maret 2004, di Lembang Bandung, Jawa Barat. 

“Tagana merupakan relawan penanggulangan bencana. Hasil verifikasi Oktober 2020,  Tagana aktif ada 26.026 personel di seluruh Indonesia," jelasnya.

Selama ini, lanjut Muhadjir, Tagana telah berkiprah nyata dalam penanggulangan bencana.

Menurutnya, meraka adalah pegiat kemanusiaan yang tanpa pamrih bekerja untuk melayani korban bencana baik itu bidang evakuasi, shelter, logistik dan dapur umum, layanan dukungan psikososial serta lainnya.

“Dalam situasi pandemi Covid-19, selain melakukan tugas di atas juga memberikan pelayanan pemakaman korban Covid-19 di masing masing daerah," paparnya.

Menyikapi situasi potensi bencana di atas dan pendekatan penanggulangan berbasis masyarakat yang dimiliki Kemensos, maka haruslah bersinergi dengan pihak terkait agar lebih berdaya dan tepat guna.

“Kami telah menjalin kerja sama melalui Nota Kesepahaman dengan TNI Nomor 9 Tahun 2018, Nomor: KERMA/32/IX/2018 tentang Percepatan Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial, salah satunya adalah tentang penanggulangan bencana,” ungkap Muhadjir.

Adapun digelarnya Apel Kesiapsiagaan sebagai upaya yang sangat penting untuk merapatkan barisan dan kemampuan serta sumber daya lainnya untuk menghadapi fonomena alam La Nina yang sudah mulai terjadi.

Selain itu, Mensos Muhadjir berpesan agar menjadikan apel sebagai momen konsolidasi antara Tagana se-Indonesia dan prajurit TNI dalam hal ini Kopassus, agar benar-benar bersinergi pada situasi bencana.

Menurutnya, upaya penanggulangan tidak saja saat kedaruratan tetapi sebelum, pada saat, serta pascabencana.

“Saat di lapangan agar tetap menjujung tinggi kemanusiaan, selalu menjaga dan menyosialisasikan protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, serta mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, ” pungkas Mesos Muhadjir.

Acara dihadiri Wadanjen Kopassus Brigjen TNI Tri Budi Utomo, Ir Kopassus, para Asisten, Dangrup 3, Dansat 81, Dandenma, Kainfolahta, Kapen, Kakes, Kapal, Kabekang, Kazeni, serta Kahub. (*/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler