Antisipasi Pertumbuhan Ekonomi Digital, Begini Usulan Indonesia

Selasa, 26 April 2022 – 17:32 WIB
Dokumentasi - Menkominfo Johnny G Plate. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengatakan Presidensi G20 Indonesia akan membahas peningkatan konsensus di tingkat global untuk mengantisipasi pesatnya pertumbuhan ekonomi digital.

Hal itu akan menjadi pembahasan utama dalam Kelompok Kerja Ekonomi Digital atau Digital Economy Working Group (DEWG).

BACA JUGA: Menkominfo Johnny Ajak UNCTAD Kembangkan Tata Kelola Data Global

Johnny menekankan pentingnya kerja sama untuk transformasi digital yang lebih inklusif, memberdayakan, dan berkelanjutan.

Untuk itu, Presidensi G20 Indonesia mendorong komunalitas untuk menumbuhkan kesadaran global akan pentingnya konektivitas jaringan fisik, interkonektivitas sosial, serta keamanan digital.

BACA JUGA: Negara Barat Pakai Standar Ganda Sikapi Kekerasan di Palestina dan Ukraina

Johnny mengatakan Indonesia akan mempromosikan tema mencapai pemulihan yang tangguh.

"Tema ini juga mencakup tiga isu prioritas yaitu; pertama, konektivitas dan pemulihan pasca Covid-19. Kedua, keterampilan digital dan literasi digital. Ketiga, aliran data bebas dengan kepercayaan dan aliran data lintas batas,” kata dia, Senin (25/4).

BACA JUGA: Tanpa Sapujagat

Menurut politikus Partai NasDem itu, Indonesia mengusulkan kepada anggota G20 untuk mengakui peningkatan konektivitas digital dan kerja sama mewujudkan manusia secara digital melalui jaringan konektivitas.

"Hal ini selanjutnya dapat membantu menciptakan kewirausahaan digital dan bisnis untuk tetap inovatif, dan tangguh di era ekonomi digital yang ekspansif," ujar dia.

Kemudian, lanjut Johnny, Indonesia juga mengajukan perumusan toolkit G20 untuk mengukur keterampilan digital dan literasi digital.

Toolkit tersebut akan menjadi kerangka kerja untuk mengukur berbagai tingkat literasi dan keterampilan digital, termasuk keterampilan terkait teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Menkominfo Johnny menjelaskan data 2021 menunjukkan Indonesia berada di peringkat 66 dalam indeks internet inklusif secara keseluruhan dan menempatkan Indonesia dalam kategori literasi digital sedang dengan skor 3,49 dari 5.

"Kami berupaya untuk memajukan pengembangan area ini melalui berbagai program dan inisiatif dalam upaya menjembatani kesenjangan digital guna memperkaya pembahasan isu-isu prioritas Pokja Ekonomi Digital G20," tutur eks legislator itu.

Mengenai aliran data bebas dengan kepercayaan dan aliran data lintas batas, Indonesia menekankan pentingnya tata kelola data di tingkat internasional.

Johnny menilai kebutuhan itu untuk berkolaborasi dalam tata kelola data lintas batas yang sudah mendesak.

Untuk itu, Indonesia mempromosikan empat prinsip utama pengelolaan arus data lintas batas global, yaitu lawfullnes, fairness, transparancy, dan reciprocity.

"Mengingat dinamika pertemuan kelompok kerja ekonomi digital pertama, Indonesia mengharapkan diskusi konstruktif untuk mencari komunalitas yang baik di antara negara-negara anggota G20," pungkas Johnny G Plate. (mcr9/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pra-KTT Y20, Soroti Kesadaran Keuangan Digital Anak Muda


Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Dea Hardianingsih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler