Anton Aliabbas: TNI Memiliki Mekanisme dan Standar Baku dalam Seleksi Prajurit

Jumat, 01 April 2022 – 16:45 WIB
Ilustrasi logo TNI. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE) Anton Aliabbas menilai ada kekhawatiran setelah Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menghapus larangan anak keturunan PKI bergabung ke instansi militer di Indonesia. 

Terutama ketakutan infiltrasi ideologi komunisme yang mungkin dibawa oleh anak keturunan PKI. 

BACA JUGA: Jenderal Andika Bolehkan Keturunan PKI Daftar TNI, TB Hasanuddin Bilang Begini 

Namun, Aliabbas merasa yakin TNI sudah memiliki mekanisme ketat saat menerima sosok yang bisa menjadi prajurit militer. 

Menurutnya, calon prajurit yang tidak cinta terhadap Indonesia bakal gugur dalam seleksi.  

BACA JUGA: Jenderal Andika Bolehkan Keturunan PKI Daftar TNI, Nyarwi Ahmad: Dia Sosok Pimpinan yang Humanis 

"Sudah tentu TNI  memiliki mekanisme dan standar baku tersendiri dalam melakukan seleksi penerimaan prajurit yang memiliki kadar kecintaan besar terhadap bangsa dan negara," tutur peraih doktor bidang pertahanan dari Cranfield University, Inggris ,itu melalui layanan pesan, Jumat (1/4).

Menurut Anton Aliabbas, ideologi komunis sebenarnya sudah gagal berkembang, baik pada level nasional maupun internasional. 

BACA JUGA: Jenderal Dudung Bereaksi Keras, Perintahkan Prajurit TNI AD Jangan Ragu Bertindak Tegas

Di sisi lain, ada ancaman yang nyata kini dihadapi bangsa, yakni tentang radikalisme. 

"Ancaman lain seperti radikalisme agama yang berdasar pada pemahaman konservatisme agama mengalami peningkatan signifikan belakangan ini," ungkap dia. 

Anak keturunan  PKI kini bisa mendaftar sebagai prajurit militer Indonesia setelah muncul kebijakan terbaru Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. 

Mantan Panglima Kostrad itu diketahui menghapus larangan anak keturunan PKI bisa mendaftar prajurit TNI. 

Kebijakan itu dibuat setelah Jenderal Andika melangsungkan rapat dengan jajaran pusat panitia penerimaan prajurit TNI tahun anggaran 2022. 

Rapat yang berlangsung beberapa sesi itu berisi tentang paparan mekanisme penerimaan prajurit TNI mulai dari tes mental ideologi, psikologi, akademik, kesamaptaan, jasmani, dan kesehatan.  (ast/jpnn)


Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler