Antusiasme Vaksinasi Covid-19 Tinggi, Ketua Komisi X Dukung Industri Pertunjukan Mulai Dibuka

Selasa, 02 Maret 2021 – 12:07 WIB
Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda. Foto: Humas DPR Ri

jpnn.com, JAKARTA - Tingginya antusiasme vaksinasi Covid-19 dan terus menurunnya kasus aktif Covid-19 disambut gembira banyak kalangan.

Situasi ini harus menjadi momentum bagi bangkitnya berbagai sektor industri termasuk industri seni pertunjukan.

BACA JUGA: Nono Sampono: Jangan Sampai Vaksinasi Gotong Royong Menjadi Lahan Bisnis

“Kami mendukung kembali bergeraknya industri kreatif di Tanah Air seiring tingginya antusiame vaksinasi Covid-19 dan terus menurunnya kasus aktif dalam beberapa minggu terakhir. Seni pertunjukan, saya rasa layak dipertimbangkan untuk kembali dibuka secara bertahap baik itu konser musik, pertunjukan teater maupun kesenian tradisional,” ujar Ketua Komisi X Syaiful Huda, Selasa (2/3/2021).

Huda mengungkapkan hari ini tepat satu tahun pelarangan pergelaran kegiatan seni budaya karena pandemi Covid-19. Kondisi ini berdampak besar bagi para pelaku seni pertunjukan termasuk para musisi, aktor, komedian, hingga kru pertunjukan.

BACA JUGA: DPR Ingatkan Kemenkes Soal Vaksinasi Gotong Royong

Mereka yang biasa mengantungkan hidup dari seni pertunjukkan kehilangan sumber mata pencaharian utamanya.

“Pelarangan pergelaran seni budaya selama pandemi berdampak sangat besar bagi para pelakunya. Tidak hanya dari sisi ekonomi, pelarangan ini juga berdampak pada penurunan daya kreativitas karena minimnya ruang ekspresi,” katanya.

BACA JUGA: Senator Filep Desak Jokowi Cabut Izin Investasi Miras di Papua, Begini Respons Sultan

Saat ini, kata Huda beberapa indikator penanganan Covid-19 menunjukkan tanda-tanda mengembirakan. Secara global hari-hari ini terjadi penurunan kasus aktif.

Pun juga di Indonesia. Upaya vaksinasi Covid-19 untuk membentuk kekebalan kelompok (herd immunity) juga disambut antusias.

Di Indonesia target vaksinasi gelombang I untuk para tenaga Kesehatan relatif sukses. Vaksinasi gelombang II untuk pelayan publik, lansia, jurnalis, hingga pedagang besar juga relatif berjalan lancar.

“Oleh karena itu sudah saatnya kita memikirkan bagaimana sektor industri kreatif kembali berjalan dengan menimbang opsi pembukaan konser musik dan seni pertunjukan lain secara bertahap,” ujarnya.

Huda mengatakan ada beberapa tujuan pembukaan ruang ekspresi bagi seni pertunjukkan tersebut. Pertama untuk kembali mengairahkan kreativitas para pelaku seni, kedua membangkitkan industri kreatif, dan ketiga memastikan ekosistem seni pertunjukkan Indonesia yang sudah baik tetap terjaga.

Menurut Huda, sebelum pandemi seni pertunjukan di Indonesia mempunyai agenda rutin yang menjadi perhatian dunia seperti pergelaran Festival Java Jazz, Prambanan Jazz, hingga Synchronize Fest.

“Relasi antara promotor, musisi, dan pihak sponsor juga terjalin dengan baik. Ekosistem ini harus tetap dijaga salah satunya dengan pemberian izin pagelaran dari pemerintah,” katanya.

Tentu opsi pembukaan kembali seni pertunjukan itu, lanjut Huda dilaksanakan dengan protokol Kesehatan yang ketat.

Pertama harus ada pembatasan kapasitas penonton. Kedua sebisa mungkin pagelaran dilaksanakan di luar ruang.

Ketiga standar bermasker, suhu tubuh dalam batas aman, dan ketersediaan sanitasi penunjang tetap terjaga selama pertunjukan.

“Kami sudah berkomunikasi dengan para pelaku industri kreatif ini salah satunya dengan asosiasi promotor musik Indonesia. Mereka bersedia duduk bersama untuk merumuskan bagaimana konser bisa digelar di satu sisi dan tetap aman dan sehat di sisi lain. Jadi sudah saatnya pemerintah mengajak mereka untuk duduk bersama,” katanya.

Politikus PKB ini juga mendesak kepada pemerintah agar memprioritaskan pemberian vaksinasi bagi pelaku seni pertunjukkan.

Para musisi, aktor, komedian, hingga pelaku seni tradisional layak mendapatkan prioritas karena mereka adalah salah satu pendorong aktif roda ekonomi di Tanah Air.

“Kami berharap para pelaku industry kreatif juga mendapatkan prioritas vaksinasi sehingga ruang kreasi di Indonesia kembali semarak,” pungkasnya.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler