Anugerah Indonesia Damai Galakkan Pelibatan Masyarakat

Minggu, 02 Desember 2018 – 01:40 WIB
Suhardi Alius. Foto: BNPT

jpnn.com, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar Anugerah Indonesia Damai 2018 berupa lomba juru dakwah, film pendek, dan karya jurnalistik tingkat nasional.

Hal itu merupakan salah satu upaya untuk mendukung program pencegahan radikalisme dan terorisme melalui soft power approach (pendekatan lunak) berupa pelibatan masyarakat.

BACA JUGA: Duta Damai Jaga Dunia Maya dari Propaganda Terorisme

“Tahun 2018 ini ada tiga bidang yang diperlombakan yaitu juru dakwah, karya jurnalistik, dan film pendek,” kata Kepala BNPT Suhardi Alius pada penganugerahan Anugerah Indonesia Damai 2018 di Gedung Pusat Perfilman H. Usmar Ismail, Jakarta, Rabu (28/11).

Suhardi, menjelaskan untuk lomba juru dakwah adalah bidang baru yang diperlombakan.

BACA JUGA: Dunia Maya Harus Jadi Ruang Sehat dan Damai

Dakwah para peserta akan disebarkan di media sosial (medsos). Dengan demikian, dibutuhkan konten-konten dakwah tentang Islam yang damai dan rahmatan lil alamin.

“Masyarakat dengan pemahaman agama yang rendah itu sangat rentan jika salah jalan atau mendapatkan panduan yang menyimpang atau tidak benar,” kata Suhardi.

BACA JUGA: Dunia Internasional Puji Duta Damai Dunia Maya

Pada lomba karya jurnalistik, Suhardi memberikan apresiasi tinggi karena atensi media, baik cetak maupun online, sangat tinggi.

Menurut dia, peran media dalam membangun narasi perdamaian dan perspektif nasionalisme yang tinggi sangat penting.

"Sekarang para jurnalis sudah terlatih untuk memberikan pesan-pesan yang tidak menyudutkan, tetapi juga memberi solusi untuk menjaga kedamaian,” kata Suhardi.

Mantan Kapolda Jawa Barat ini juga mengapresiasi peran anak-anak muda yang terlibat dalam perlombaan film pendek.

Dia menilai ide-ide cemerlang para peserta bisa diformulasikan melalui film pendek yang dapat dimengerti anak-anak muda seumurannya.

“Hal ini disebabkan anak muda itu menjadi sasaran dari brainwashing. Karena jiwanya masih labil dan keingintahuannya masih tinggi sehingga butuh formula yang dikemas oleh anak-anak muda sendiri,” kata Suhardi. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Slank: Menjadi Relawan Perdamaian Sangat Mulia


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler