jpnn.com, TANGERANG - Duta damai dunia maya adalah salah satu program pencegahan lunak (soft approach) yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam penanggulangan terorisme.
Program duta damai dunia maya ini terbukti efektif dalam menangkal paham radikal terorisme di dunia maya.
BACA JUGA: Konten Duta Damai Harus Diviralkan untuk Tangkal Radikalisme
Bahkan, keberhasilan program duta damai dunia maya ini telah mendapat pengakuan dunia internasional.
“Saat menghadiri pertemuan Arab Amerika yang dihadiri 50 negara di Arab Saudi dan di depan Presiden AS Donald Trump, saya paparkan program soft approach ini termasuk duta damai dunia maya. Dari situ saya diundang ke Gedung Putih untuk menjelaskan lebih detail . Di situ saya jelaskan bahwa untuk menanggulangi terorisme tidak cukup dengan hard approach (penangkapan), tapi cara-cara lunak terbukti lebih efektif dan Indonesia telah membuktikan,” kata Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius saat menutup Pelatihan Duta Damai Dunia Maya Provinsi Banten di Tangerang, Rabu (25/4).
BACA JUGA: Generasi Muda Punya Peran Penting Perangi Radikalisme
Dia juga diundang ke berbagai negara untuk menjelaskan tentang cara-cara lunak BNPT tersebut.
Bahkan, dalam waktu dekat ini Suhardi juga diundang ke Yordania untuk mempresentasikan program soft approach tersebut.
Selain itu, dia juga pernah diundang berbicara tentang penanganan kelompok teroris Boko Haram di Nigeria.
“Meski lembaga BNPT masih terbilang kecil, tapi kami telah berhasil menjangkau dunia. Bahkan dunia mengakui keberhasilan Indonesia dalam penanganan terorisme dengan soft approach ini. Makanya duta damai dunia maya ini akan terus saya bawa ke forum internasional karena inovasinya luar biasa,” imbuh Suhardi.
Dia menjelaskan, pelatihan wilayah Banten ini merupakan kegiatan lanjutan.
Sejak 2016 sampai 2017, BNPT telah menggelar pelatihan duta damai dunia maya di sepuluh provinsi.
Yaitu Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, dan Nusa Tenggara Barat.
Dengan keterbatasan anggaran yang ada, tahun ini kegiatan ini dilaksanakan di tiga provinsi. Setelah Banten, diikuti Kalimantan Timur, dan Sulawesi Utara.
Suhardi berharap para duta damai bisa menyebarkan konten positif dan damai di dunia maya untuk membangun nasionalisme generasi muda.
“Duta damai dunia maya sebagai modal bagi BNPT untuk menjaga dunia maya dan dunia nyata dari radikalisme,” tukas Suhardi. (jos/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ragil