Anugerah Kihajar 2022: Duta Teknologi Didominasi Guru Penggerak, Mas Nadiem Ungkap Harapannya 

Kamis, 01 Desember 2022 – 11:25 WIB
Kemendikbudristek memberikan Anugerah Kihajar 2022 kepada guru, sekolah, dan kepala daerah yang komitmen melakukan transformasi digital dalam pembelajaran. Foto: Humas Kemendikbudristek

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menyampaikan bahwa saat ini transformasi teknologi digital telah dilakukan dengan mengedepankan platform pendidikan yang mengutamakan kebutuhan pemangku kependidikan, guru, kepala sekolah, dan kepala dinas. 

“Semua sudah membuktikan bahwa teknologi digital bisa menunjang proses implementasi berbagai terobosan Merdeka Belajar secara lebih cepat dan efisien,” ujar Mas Nadiem, sapaan akrab Nadiem Anwar Makarim, saat memberikan sambutan secara virtual pada acara Anugerah Kihajar 2022 di Kantor Kemendikbudristek, Jakarta, Rabu (30/11).

BACA JUGA: Mas Nadiem Targetkan Pengangkatan PPPK dari Guru Honorer Tuntas 2023, Syukurlah 

Mas Nadiem menjelaskan salah satu faktor yang mendorong pengembangan transformasi digital adalah semangat para guru, pelajar, dan para pemerintah daerah (pemda) untuk mengikuti berbagai pelatihan teknologi yang diadakan Kemendikbudristek.

Sebut saja program Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (PembaTIK), Kihajar STEM (Science, Technology, Engineering, Math), serta materi-materi pembelajaran yang dibagikan melalui platform belajar.id.

BACA JUGA: Nadiem Makarim: Saya Pilih Guru Penggerak, 600 Ribu PPPK dari Honorer 

Untuk itu, lanjut dia, sebagai apresiasi semangat dalam mengakselerasi transformasi sistem pendidikan dengan Gerakan Merdeka Belajar, Kemendikbudrsitek menggelar Anugerah Kihajar 2022.

Menteri Nadiem berharap Anugerah Kihajar 2022 dapat mendorong semangat belajar para peserta didik serta guru sebagai pembelajar sepanjang hayat dan penggerak perubahan.

BACA JUGA: Puluhan Pelamar PPPK Nakes Mataram Dinyatakan TMS, Ini Sebabnya

Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Pendidikan dan Kebudayaan (Pusdatin) Kemendikbudristek Muhammad Hasan Chabibie mengungkapkan bahwa dalam masa pandemi dua tahun terakhir, guru dan dosen telah menggunakan teknologi sebagai media dalam pembelajaran jarak jauh.

Transformasi tersebut dapat dilaksanakan karena adanya kolaborasi dan gotong royong semua pihak. 

Oleh karena itu, ujarnya, Pusdatin secara konsisten memaksimalkan semua potensi teknologi informasi dan komunikasi yang ada supaya nyala api belajar para peserta didik dan pendidik tetap terjaga.

"Salah satu ikhtiar kami adalah aktivitas PembaTIK, Kihajar STEM, maupun belajar.id yang secara masif serentak telah kami  laksanakan di seluruh Indonesia,” ujar Hasan.

Dia menjelaskan terdapat beberapa perbedaan penyebutan bagi guru terpilih melalui PembaTIK. Jika semula disebut sebagai “Duta Rumah Belajar”, kini bertransformasi menjadi “Duta Teknologi”

Hal ini karena meluasnya peran pendidik dalam menjawab kebutuhan pembelajaran berbasis murid, khususnya selama dua tahun terakhir, para pendidik menggunakan berbagai platform teknologi untuk proses belajar mengajar. 

“Kami dari Pusdatin mencoba menghadirkan Profil Pelajar Pancasila yang kemudian dikreasi dalam sebuah aktivitas Kihajar tahun 2022. Dengan pendekatan STEM, mereka dilatih menjadi seorang pemecah masalah,” imbuh Hasan.

Dengan akun belajar.id, lanjut Hasan, Kemendikbudristek mampu membantu proses belajar mengajar secara daring seperti berbagi konten pembelajaran hingga menghasilkan konten-konten digital yang bisa digunakan sebagai sarana proses pembelajaran.

“Upaya-upaya pengembangan teknologi informasi tersebut adalah untuk memaksimalkan semua potensi teknologi informasi di dalam dunia pendidikan,” tutur Hasan.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Nunuk Suryani mengatakan apa yang dihasilkan adalah berkat bimbingan para guru-guru hebat yang telah mendampingi peserta didik menghasilkan produk original dengan pemanfaatan teknologi.

Selain itu, lanjut Nunuk, tentu dengan dukungan para kepala daerah yang telah peduli dengan penggunaan teknologi di dalam pendidikan. 

Nunuk menjelaskan teknologi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari semua kebijakan yang dikeluarkan.

Seperti saat ini, Kemendikbudristek sedang mengakselerasi peran guru penggerak.

Sebagian besar Duta Teknologi adalah juga guru penggerak dan berasal dari sekolah yang sudah mengimplementasikan kurikulum merdeka.

“Saya yakin sekali bahwa kebijakan yang sudah kami jalankan ternyata menghasilkan praktik-praktik baik,” ucap Nunuk. (esy/jpnn)


Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler