jpnn.com, JAKARTA - Ketua PP Muhammadiyah KH Anwar Abbas mengusulkan supaya guru honorer yang lulus PPPK agar ditempatkan di sekolah awal tempat mereka mengajar. Pihaknya khawatir terjadi migrasi para tenaga pendidik secara besar-besaran seusai seleksi PPPK, sehingga sekolah swasta kehilangan pengajar.
"Kalau seandainya ada di antara mereka yang sudah bekerja di sekolah-sekolah swasta tersebut, lalu lulus dalam perekrutan PPPK, maka mereka yang lulus tersebut sebaiknya diangkat dan ditempatkan di sekolah di mana mereka telah mengabdi dan mengajar selama ini," kata Anwar Abbas melalui pesan singkat yang diterima di Jakarta, Kamis (20/1).
BACA JUGA: Nadiem Makarim: Guru Swasta Sadar Ketika Mendaftar PPPK Ada Konsekuensinya
Dia berharap usulan penempatan guru honorer lulus PPPK di lokasi awal tempat mengajar, dapat mengurai permasalahan yang bakal dialami sekolah swasta akibat kebijakan PPPK.
"Oleh karena itu, dalam hal ini yang terkait dengan perekrutan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja terutama untuk guru, maka langkah terbaik yang harus dilakukan pemerintah hendaknya jangan sampai kebijakan membuat masalah ketersediaan tenaga pendidik atau guru di sekolah milik masyarakat," katanya.
BACA JUGA: Usulkan 165 Formasi PPPK, Pemkab Belitung: Semoga Bisa Diterima KemenPAN-RB
Dia menambahkan bahwa Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) PP Muhammadiyah menyebut organisasi masyarakat penyelenggara pendidikan seperti Muhammadiyah terancam kehilangan 3.000 guru karena PPPK.
Dengan usulannya tersebut, Muhammadiyah berharap tenaga pengajar yang telah lulus PPPK menjadi kepanjangan dari pemerintah dalam membantu meningkatkan kualitas belajar-mengajar bagi sekolah swasta.
BACA JUGA: 293.848 Guru Honorer akan Diangkat menjadi PPPK
Apa lagi sekolah swasta yang ada selama ini telah membantu meringankan beban pemerintah pada sektor pendidikan.
"Sehingga, dengan demikian diharapkan kualitas pendidikan dari anak-anak bangsa yang mereka didik dan hadapi selama ini akan bisa meningkat. Itulah yang sangat kita harapkan dan perlukan," pungkas Anwar Abbas. (antara/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Boy