jpnn.com, JAKARTA - Aktivis sosial politik dan hukum Ferdinand Hutahaean menyarankan Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas meminta maaf atas kritikan yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurut Ferdinand, kritikan Anwar Abbas dalam Kongres Ekonomi Umat II yang berlangsung pada Jumat (10/12) lalu itu tidak faktual dan tidak berbasis data.
BACA JUGA: Anwar Abbas Melontarkan Candaan, Presiden Jokowi Tertawa, Oh Ternyata
"Permintaan maaf ini penting. Anwar Abbas sebagai ulama harus menunjukkan contoh yang baik kepada masyarakat," kata Ferdinand Hutahaean dalam keterangan tertulis, Rabu (15/12).
"Kalau salah harus minta maaf, bukan malah bercongkak diri seolah tidak menjadi masalah melakukan kesalahan," sambung Ferdinand.
BACA JUGA: Anwar Abbas Kritik Jokowi di Depan Umum, Adi Prayitno: Tak Etis, Tidak Pantas
Ferdinand menilai kritikan Anwar Abbas tersebut telah mencoreng nama baik MUI.
Anwar Abbas, lanjut Ferdinand, telah berbicara tanpa data hingga menyudutkan Jokowi yang dalam acara itu hadir sebagai tamu kehormatan.
BACA JUGA: Munarman Bilang jika Dirinya Teroris, Presiden, Panglima TNI, Kapolri, Sudah Pindah ke Alam Lain
"Sungguh memalukan bagi MUI, waketumnya tak paham tentang gini rasio tetapi bicara dengan intonasi kencang," ujar Ferdinand Hutahaean.
Sebelumnya, sikap Anwar Abbas mengkritik Jokowi di depan publik menuai polemik.
Salah satu kritik yang disampaikan Anwar adalah soal penguasaan tanah.
Dalam bidang pertanahan, Anwar Abbas menilai indeks gini rasio Indonesia sangat memprihatinkan, yakni, 0,59. Artinya, satu persen penduduk Indonesia menguasai 59 persen lahan yang ada.
Presiden Jokowi lantas menjawab berbagai macam kritik itu tanpa teks.
Salah satu yang disampaikan Jokowi, yakni, pemerintah saat ini tengah menjalankan program reforma agraria. Distrubusi lahan sudah mencapai 4,3 juta hektare tanah dari target total 12 juta hektare.
"Insyaallah bulan ini bisa saya mulai atau mungkin bulan depan akan saya mulai untuk saya cabut satu per satu yang ditelantarkan. Banyak sekali. Konsesinya diberikan, sudah lebih 20-30 tahun tetapi tak bisa diapa-apakan," ujar Jokowi.
Bahkan Jokowi menawarkan kepada masyarakat untuk datang kepadanya jika membutuhkan lahan yang luas. Namun, dengan syarat menyerahkan proposal yang feasible.
"Silakan datang ke saya diantar Buya Anwar Abbas," ujar Presiden Jokowi. (cr1/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur : Soetomo
Reporter : Dean Pahrevi